Review film a Great journey ( Le Grand Voyage ) Perjuangan muslim mengejar rukun islam ke 5
Le Grand Voyage (A great journey ) |
Le Grand Voyage (A great journey ) |
Lokasi gundukan yang sempat dirumorkan kuburan naga. |
Lokasi wudhu dulu disini kala saya Mtsn ini jadi tempat cuci kaki. |
Menjadi kawasan cagar budaya membuat tempat ini cukup menarik karena selain sebagai tempat wisata religi juga menjadi sarana edukasi sejarah hingga budaya karena dari sini sisa peninggalan pra islam yang telah mengalami akulturasi perombakan menjadi masjid. ini bisa dilihat dari bentuk atapnya yang masih mempertahankan sistem lalu atau tradisional tempo dulu yaitu atap bertingkat. Kata indra saja sudah sangat identik dengan agama hindu dan budha sehingga kawasan ini banyak juga ditemukan makam kuno peninggalan agama hindu atau budha. pastinya proses pemindahan ini tidak mengalami konflik karena kondisi kedatangan islam dalam keadaan damai. yaitu melalui perdagangani hingga perkawinan.
#wisatareligi #wisatasejarah #jalurrempah #cagarbudaya
Saya tidak tahu harus mulainya dari mana, membicarakan tradisi ngabuburit ini seperti suatu yang terlihat asing di pendengaran saya, mengingat hari ini ngabuburit semakin jarang saya praktikan sehingga judul kali ini membuat saya sedikit kebingungan. Tradisi ngabuburit adalah sebuat habit yang mulai pasif di praktik saya kala ramadhan entah faktor umur atau faktor era, disaat kini ngabuburit benar-benar serasa menguras energi bahkan untuk membeli takjil untuk berbuka puasa pun terasa tidak bertenaga berakhir nitip ke kakak atau yang lain ketimbang keluar sendiri. Padahal dulu kegiatan ini menjadi salah satu moment yang paling dinanti terkhusus ketika ngabuburit yang punya sisi lain yaitu menemukan takjil gratis yang dibagikan random di jalanan. Dulu eranya ketika berhasil menemukan takjir gratis itu ibarat suatu prestasi yang membanggakan hehe. apalagi puasa di Aceh suasanya sangat kerasa kental
masyarakat berburu takjil di acara festival ramadhan |
Istilah ngabuburit memang tidak familiar diluar negeri karena muasalnya dari dalam negeri namun tetap dalam dalam praktik yang sama, orang luar negeripun bertindak ngabuburit. Kondisi lain penempatan kata ngabuburit bisa di sebut juga sebagai sohibnya asmara subuh " versi jalan-jalan" tapi fokus yang berbeda waktu, tidak hanya jalan-jalan tapi ngabuburit bisa di artikan sebagai kondisi kala kalian keluar untuk berburu kuliner atau sebatas berbuka puasa diluar atau sebatas cuci mata sambil nunggu waktu berbuka.
Dulu saya teringat sekali ada sebuah acara yang berjudul ngabuburit bareng smash ini adalah sebuah acara dengan target abg puber yang suka lihat cowok-cowok cantik di layar kaca. fase saya mulai malas ngabuburit di mulai dari sini, entah bagaiamana hal tersebut ternyata berefek berkelanjutan yang membuat saya jadi malas keluar rumah ketika puasa bahkan sampai sekarang. sekarangpun saya sudah sangat malas keluar rumah kecuali bukber dengan keluarga yang mana tidak memaksa saya untuk berkendara keluar rumah seorang diri, serasa sangat lelah terutama sekarang cepat masuk angin (fase jompo sudah dimulai)
Berburu sunset kalau pentang |
Saat ini praktik ngabuburit ini pun masih ada tapi tidak sama meriah layaknya dulu. kemungkinan karena vibe Ramadan pun mulai memudar secara perlahan sadar atau tidak Kita sekarang lebih suka melihat ngabuburit versi scroll di tik tok, melihat orang-orang yang lebih suka berselancar di dunia maya selain di dunia nyata hari ini. Tidak heran jikalau kita menemukan banyak statement yang mengatakan puasa hari ini sangat cepat dan sejenisnya.
Namun menariknya pemerintah aceh menyelenggarkan festival khusus ramadhan dalam ajang memperkenalkan makanan khas aceh yang mana di datangi langsung oleh menteri parawisata pada tanggal 28 maret - 2 april kemarin. kegiatan ini bisa dikatakan cukup meriah yang mana tidak sekedar memperkenalkan makanan khas aceh tapi juga dimeriakan oleh tarian dan beragam atraksi unik dan menarik yang membuat ngabuburit di aceh serasa lebih seru dan juga hidup kembali. Ini cukup membuat semangat tapi sayang dan sialnya saya ialah wakatu itu salah lihat tanggal penutupan jadi berakhir hanya menyaksikan sisa rekaman keseruan yang di postingulang di akun official @acehramadhanfestival. sungguh sangat menyesal melewatkannya secara langsung karena ada beragam perlombaan juga ternyata. Berikut beragam photo yang saya dapatkan dari akun ofiicialnya @acehramadhanfestival
Jajanan khas ramadhan adalah salah satu hal yang paling di nanti ketika bulan puasa, bukan hanya bagi para pemburu kuliner tapi juga bagi para mereka yang pintar melihat peluang, ini membuat salah satu alasan puasa nampak meriah, karena moment ngabuburit diselingin cuci mata dengan beragam makanan yang jarang di temui di hari- hari normalnya. Berbicara dengan jajanan khas ramadhan ada satu ritual wajib yang menandakan bulan ramadhan di rumah saya yang tidak mungkin tidak di temui. yaitu :
KLEPON, makanan ini menjadi salah satu kesukaan saya sampai hari ini, setiap tahun ibu saya membuatnya di bantuk kakak, seperti tradisi wajib makanan ini selalu ada di buat secara khusus terlepas dari beli diluar sana. dan meskipun bukan berasal asli dari aceh nyatanya kue ini sangat akrab juga ternyata di kalangan masyarakat aceh orang kami di aceh menyebutnya dengan kata "bohroron" ini mejadi salah satu makanan yang cukup mudah untuk di olah dengan bermodalkan tiga bahan yaitu tepung ketan dan gula merah yang di rebus kemudian di gulingkan kedalam parutan kelapa, umumnya familiar juga digunakan pewarna untuk mempercantik tampilan. tapi saya suka mengolah dengan tampilan asli.
Selain makanan, ada jenis minuman yang menunjukan pembuka bulan puasa yaitu Air tebu, di daerah saya air tebu mencari ciri khas bulan puasa selain air kelapa karena kalau air kelapa daerah saya sudah cukup terkenal di penjual keseharian, termasuk rumah saya yang punya 6 pohon kelapa bahakn sampai ada orang yang selalu minta beli untuk di jual lagi. tapi untuk air tebu, ia punya tempat sendiri di bulan puasa karena prosesnya yang lebih lama ketimbang air kelapa. alasan saya pribadi menggemari air tebu ialah karena menggunakan pemanis alami herannya saya dulu sangat tidak suka dengan air tebu. tapi setelah tahu banyak kandungan nutrisi layanya vitamin c, vitamin b kompleks, kalsium dan zat besi hingga magnesium akhirnya saya jadi menyukainya. ( faktor umur jadi lebih pemilih makanan dan minuman yang baik buat tubuh hehe) saya tidak tahu bagaiamana tingkat kepopuleran air tebu di luar sana tapi di aceh sekiranya bukan puasa air ini termasuk kategori sulit di dapati. ketimbang teh yang menjadi ikonik puasa tapi tetap dalam keseharian banyak juga di temui.
kedua jenis jajanan ini termasuk menu khas yang memenuhi syarat berbuka puasa seperti tamplate yang kita temui diluar sana "berbukalah dengan yang manis-manis" keduanya manis dan menjadi kegemaran saya ini, lucunya sekalipun ini menjadi jajanan khas di era ramadhan rumah saya yang tidak pernah absen makanan kala berburu di bulan puasa ialah pecal dan gado-gado. saya tidak tahu bagaiaman muasalanya tahun ini selalu ada satu satu dari kedua jenis santapan ini, tapi ini sudah seperti daging rendang seperti ibu saya yang tidak absen. padahal dirumah saya pun tidak ada yang suka ini kecuali ibu saya yang artinya selalu bersisa. agak membingungkan terutama kadang tidak ada beli jajanan tapi entah dari mana ada gado-gadon di meja. yang saya takut cuma satu jikalau ini menjadi bagian khas selama ramadhan di rumah saya tahun depan nanti. bukan apa, karena selalu bersisa saja alasanya. nah kalau jajanan khas di daerah kalian apa ni?
#ramadhan #puasa #fasting #ramadhankareem #jajanan #takjil
Sumber Instagram @lyfewithless |
Membahas tentang tradisi memang tidak ada khatamnya, terkhusus menjelang puasa, ada beragam tradisi unik yang bisa kita jumpai di setiap daerah. Umumnya tradisi ini bertujuan untuk meningkatkan sisi spiritual hingga pembersihan rohani sebelum mengawali atau menyambut bulan suci ramadhan, dan kali ini saya mencoba merakum 10 tradisi unik menyambut bulan ramadhan terkhusus di kawasan sumatera.
Tradisi meugang di aceh |
1. Aceh (Meugang)
Tradisi membeli dan memasak daging sapi kerbau dan kambing dengan porsi olahan yang cukup beragam di h1 sebelum puasa dan juga h1 sebelum lebaran bersama keluarga dan anak yatim. Tradisi ini sudah dimulai dari era kesultanan iskandar muda yang mana selain membagikan daging kepada masyarakat kurang mampu juga membagikan sembako untuk memberikan kesempatan kesetaraan yang sama dalam menyambut kedatangan bulan puasa dengan menikmati daging bersama-sama.
2. Sumatra Utara (Marpangir)
Tradisi mandi jamaah menggunakan bahan alami sejenis ramuan yang bertujuan menyucikan diri menjelang ramadhan. Tradisi ini umumnya dilestarikan oleh etnis mandailing di berbagai daerah di sumatera utara seperti Asahan dan mandailing natal
3. Sumatara Barat (Malamang)
Tradisi menyambut ramdhan dengan membuat lemang untuk dimakan besama- sama yang diperkenalkan oleh syekh Buhanuddin kepada masyarakat padang pariaman untuk menyiarkan agama islam mulanya. Tradisi ini bukan saja dilakukan kala menjelang puasa tapi jgua pada peringatan maulid, pesta pernikahan hingga kematian.
4. Riau (Balimu Kasai )
Kasai yang mempunyai arit wangi-wangian yang dipakai saat keramas. Balimau kasai berarti tradisi berkeramas di pinggirs sungai kampar sebagai bentuk rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan ramadan simbol pembersihan dan penyucian diri
5. Kepulauan Riau (Hul Jamak)
Dikenal juga dengan tradisi berzikir serta doa bersama untuk arwah orang tua saudara sesama muslim yang mana diakhiri denga makan bersama-sama dengan sajian menu yang berasal dari sumbangan sukarelawan warga.
6. Jambi (Barantai)
Tradisi menyambut ramadhan yang dilakukan dengan menyembelih kerbau yang kemudian dijual, umumnya masyarakat membeli daging kerbau untuk dijadikan santapan pada sahur pertama di bulan ramadhan.
7. Bengkulu ( Belimau)
Tradisi di bengkulu yaitu menggelar tradisi mandi belimau yakni membersihkan diri menggunakan perasan jeruk purut dan air bunga rampai sebagai persiapan menyambut bulan ramadhan.
8. Sumatera Selatan (Ziarah Kubro)
Ziarah kubro adalah sebuah tradisi mengunjungi makam sejumlah ulama dan umara/ pemimpin kesultanan palembang darussalam yang secara umum diwarisi oleh para komunitas keturunan arab pada 10 hari terakhir bulan sya’ban.
9. Bangka Belitung (Ruwahan)
Dikenal juga dengan sedekah, tradisi ini dilakukan hampir di seluruh daerah pulau bangka, yang mana umumnya tradisi ini dilaksanakan di pertengahan bulan sya'ban. Tradisi ini diartikan sebagai moment untuk mengenang para leluhur keluarga atau orang tua yang sudah meninggal dengan cara mengirimkan doa. 10. Lampung (Blangiran)
Tradisi mandi disungai masyarakat adat lampung menjelang ramadhan dengan bahan seperti air langir, bunga tujuh rupa, daun pandan sampai setanggi. Tradisi ini sudah dilakukan dari zaman nenek moyang dan dianggap bisa membersihkan jasmani sekaligus rohani.
Menariknya lagi jikalau di perhatikan diantara tradisi ini nyatanya banyak kesamaan dengan perbedaan istilah penyebutan bahkan ada juga yang mempunyai sampai di luar sumatra seperti ruwahan yang juga di adopsi juga oleh masyarakt jawa. Begitupun kondisi mandi dan ziarah yang ternyata masih satu rumpun tradisinya.
#tradisipuasa #tradisimuslim #sumatera #ramadhan
Masjid ini berada tepat di tengah kota Blangkejeren. Jaraknya bahkan cuma 200 meter dari pendopo. Kami menaiki mobil kala itu, namun karena lokasi yang berada di ujung lorong dan juga kondisi tanjakan yang menurun meminta kami untuk berjalan kaki 100 meter kurang lebih dari jalan utama ke masjid. Hal pertama yang saya pikirkan ketika melihat masjid ini yaitu, kenapa tempat wudhunya di pagar setinggi atap dengan sangat ketat. Seakan ini punya harga setara motor yang mana kalau tidak digembok akan hilang bukankah daerah gayo lues ini terkenal dengan airnya yang melimpah bahkan saking melimpah nya beberapa masjid tidak diperbolehkan untuk mematikan keran, kini pertanyaan muncul lagi, apa yang membuat masjid ini menarik? Sembari memperhatikan sekeliling masjid ini saya mengintip ke rumah seberang yang ternyata banyak penjual Jerigen, lebih tepatnya seperti identitas toko-toko ini didominasi oleh Jerigen ketimbang jajanan atau makanan, seorang bapak paruh baya lebih tepatnya seorang kakek-kakek duduk termenung sambil memperhatikan langkah kami yang bergerombolan datang ke masjid ini, saya tersenyum ramah sambil menyapa yang mana direspon dengan pertanyaan oleh sang bapak "rombongan dari mana nak? Langkah kaki saya terhenti.. akhirnya kesempatan mengorek informasi dari warga lokal dimulai kini.
pintu masuk masjid penamaan lewat depan yang masih terhubung dengan mesjid versi dulunya di samping. |
Sebut saja nama beliau Abdullah (nama samaran karena saya lupa nama asli beliau) bertugas sebagai petugas kebersihan masjid selain menjadi penjual jerigen, nah timbul pertanyaan ada apa dengan jerigen yang dari tadi di mention, menariknya jerigen disini sangat laku keras karena dibeli untuk mengisi air, ada hal unik yang membawa besar nama masjid ini selain karena umurnya yang lebih dari ratusan tahun, ya begitulah asal usul sisi spiritual ini muncul. menurut cerita mulanya lokasi ini berada dalam kondisi gersang dan kekeringan hingga tiba datang seorang "alim ulama" atau syekh yang memukul tongkat kala kekeringan dan keluarlah air yang kini menjadi mata air atau sumur dengan posisi tepat di dalam masjid utama, air ini juga dipercaya bisa memulihkan beragam penyakit atas izin Allah menurut kepercayaan sehingga banyak orang yang khusus datang kesini dari aceh sampai luar aceh untuk mengambil air ini," Hah ini langsung mengingatkan saya dengan masjid yang berada di banda aceh dengan kasus juga dikeramatkan “masjid syiah kuala”. ya sejenis orang datang untuk cuci muka dan sejenisnya, terlepas kepercayaan memang masjid ini punya banyak sisi cerita yang tidak khatam dalam pembicaraan kala itu. Beliau lantas mengajak saya untuk mengunjungi masjid ini secara langsung yaitu menapaki masjid tua yang kini sudah di sambung dengan pondasi masjid utama. Perbedaannya terlihat jelas karena masjid tua masih memakai atap versi daunan rumbia dilengkapi dengan corak masjid kuno versi masa hindu persis seperti masjid indrapuri bedanya masjid indrapuri sudah mengalami perombakan jenis atas tidak lagi dengan daun rumbia, konon alasan atapnya tidak di dimodifikasi dengan versi kubah karena selalu ada kejadian sakit ketika orang ingin mengubahnya hingga akhirnya sistem atap tradisional ini masih dipertahankan hingga hari ini. saya tertegun mendengar sang kakek bercerita sambil memperhatikan sekitar yang ternyata sudah tersedia tumbukan daun cadangan. di depan masjid pun dipenuhi kuburan yang tidak bisa diidentifikasikan oleh sang kakek punya siapa.
Cerita masjid ini pastinya tidak bisa dipisahkan dari era penjajahan, mengingat umurnya telah berabad-abad, sehingga menjadi bagian dari saksi perjuangan masyarakat setempat, yang mana kabarnya pernah dilempari Bom oleh belanda tapi tidak mengalami kehancuran, tak heran dari beragam cerita uniknya tempat ini selalu dipadati jamaah baik sekedar shalat, berburu air atau memenuhi nazar oya untuk airnya juga gratis. Kegiatan ini masih berlanjut hingga sekarang. Terkhusus pada hari besar umat muslim baik maulid atau hari jumat bisa dipadati jamaah yang mencapai ribuan, sehingga tidak heran, kalau jerigen disini sangatlah laris. Tempat pengisian air yang saya kira tempat wudhu dalam keadaan punya gembok dan pagar khusus akhirnya terjawab juga setelah berbincang panjang lembar dengan bapak ini. Sayangnya masjid versi tuanya tidak terbuka kecuali hari jumat, rasa penasaran tentu tidak bisa dilewatkan saya mencuri intip untuk melihat bagaimana penampakan isi masjid yang telah berumur ribuan tahun ini apakah masih mempertahankan tampilan lampau juga, memang kurang beruntung kali ini selain tidak terbuka saya terlalu pendek untuk mengintip alhasil mencekrek lewat hp yang ternyata masih juga kurang nampak sebatas tampilan secara umum seperti tamengnya masih dari kayu, kurang puas sejujurnya, terutama saya melewatkan waktu untuk melihat sumurnya tapi secara umum terlihat mirip isi dan tampilan di dalamnya dengan mesjid tua yang berada di indrapuri.
i'm just an ordinary person who loves browsing, writing and sharing, contact me for more inialutarfus@gmail.com