Wednesday 8 April 2020

Pendakian berburu sunrise di puncak sikunir.

April 08, 2020 49


Masih teringat jelas, kala jam 2 pagi kami sudah kasak kusuk berkemas untuh sebuah ekspedisi  yang terbilang perdana bagi saya. Sebut saja “Pendakian berburu sunrise di puncak sikunir.” Yeah.

Ini adalah pengalaman pertama saya bergerak ditengah malam dengan suhu dibawah 10 drajat. Kondisi yang sangat berlawanan dengan muasal saya membuat gigi saya bergetar menunjukan perlawanan untuk tidak melakukan perjalanan ckkck, maunya berangkat di dalam mimpi aja yak saking mager karena dinginnya. Tapi akhirnya jam 3 kami siap dengan segala perlengkapan hingga mental dalam pendakian ini. Kami berangkat dengan personel berjumlah 15 orang. 

Dan Untuk yang belum tahu, bukit sikunir ini berada di Dieng, Wonosobo tepatnya di desa tertinggi didaerah ini bahkan katanya se pulau jawa Wow! Sebut saja namanya Desa Sembungan. Oya selain wisata bukit sikunir ,disana juga terdapat wisata lain lho, namanya Telaga kecebong ckckckc. Pertama kali diisengin “ Kalian mau lihat kecebong raksasa gak?” wkwkw imajinasi ku anjlokkkkk

 Puncak Bukit Sikunir sendiri berada di pada posisi sekitar 2.300 sampai 2.400 meter atas permukaan laut. Dan dalam satu referensi disebutkan 2463 mdpl. Wisata ini pertama kali di buka tahun 2010 dan kini menjadi salah wisata favorit dalam berburu sunrise Bagi para pendaki baru, bulan juli hingga september adalah waktu terbaik dalam meilirik golden sunrise secara sempurna, beruntungnya saya kala itu. Bersyukur banget takdir mengantarkan saya ketempat ini, tak lupa juga terima kasih untuk segala perlengkapan selayaknya senter, sarung tangan hingga baju tebal yang menjadi perisai perjalanan kesana  wkwkw Bayangkan saja untuk semenit kalian membuka sarung tangan untuk sekedar mencuci atau buka sejenak buat keperluan tertentu, maka tangan kalian langsung mati rasa, gak kebayang kalau gak beli atau bawa sarung tangan. huhu



Pendakian kami juga cukup terbantu dengan adanya jalan setapak yang didesain untuk mempermudah langkah kami terutama faktor tidak semua menggunakan sepatu pendakian.  Untuk jarak tempuh kesanapun terbilang lumayan dekat untuk para pemula seperti kami yaitu 30-45 menit itupun sudah kecapean karena pertama kali, jadi culture shock pada pendakiannya. Dalam perjalanan kondisi iklim semakin parah alias7 drajat celcius, dan masih dalam lokasi pintu masuk ke kawasan sana. Belum lagi kala pendakian.


Ditengah perjalanan pun kami menemukan gazebo lengkap dengan perlengkapan salat, namun kondisi kala itu wc masih terkunci sehingga kami harus menunggu sejenak lebih lama untuk bisa kekamar mandi, dalam penantian, kami sempat bertemu dengan para pendaki. Memang terlihat sangat sepi kala kami mendaki, bahkan hampir tidak menjumpai orang tapi menjadi sebuah kejutan ketika sampai dipuncak yang dipenuhi lautan orang haha lebay amat deh. Intinya para pendaki sudah stay duluan disana dengan posisi terbaik untuk menemukan spotnya.

Kami sampai masih dalam keadaan yang cukup gelap, gemerlapnya kota dieng terlukis indah di temani dengan pemandangan gunung prau yang kokoh, udara terlalu dingin sehingga memaksa saya bersembunyi dalam bangunan yang terlihat uzur disitu, saya lupa apa itu tugu atau sejenis bangunan lain kala itu terlalu gelap dan dingin membuat saya tak percaya jikalau suhu sudah menjcapai 5 drajat celcius. olala.!





Tapi perlahan rasa dingin mulai hilang kala sang surya mulai menampakan diri secara malu-malu, warna langit mulai bermetamorfosis dari yang mulanya kemerahan  berubah menjadi keeemasan. Gunung yang tegak dengan hamparan awan yang cukup indah mencuri setiap pasang untuk bisa mendapatkan momen spesial ini. Indah sekali warnanya, pemandangan berubah menjadi sangat mewah dengan kondisi awan yang sangat menawan, langitpun mulai berkibar biru seiras waktu yang mulai berlalu, suatu yang luar biasa pokoknya. Cuma minus untuk yang niat selfie ria pasti akan kesulitan karena setiap pojokan dipenuhi para pemburu sunrise dengan kamera yang siaga hoho. btw potonya cuma ambil pakek hp doang yak, jadi rada terlihat pecah efek di zoom hihi. Oya bayangkan  kala sunrise sedang mucul malah ada bule lagi lamaran disana lho. 







































#pesonaindonesia #dieng #puncaksikunir #travel #backpacker