Tuesday, 14 January 2025
Monday, 13 January 2025
Review Film "Exhuma" mencari jejak pasak hadiah dari sang nipon
Mencari Jejak pasak hadiah dari sang nipon.
Sunday, 5 May 2024
Kuliner yang tidak punya rating jelek di Gayo
Berburu kuliner memang telah menjadi bagian hobi saya tapi sejujurnya untuk membuat review secara langsung di blog ini adalah pertama kalinya. entah bagaimana rindunya akan rasa masakan ini membuat saya wajib mengenangnya disini dan berharap semoga bisa mampir mencicipinya lagi suatu hari nanti.
Ketika pertama kalinya saya menapaki diri di tanah Gayo, banyak pengalaman berkesan yang saya temui. Daerah ini ternyata bukan hanya menyimpan begitu banyak tempat indah selayaknya alamnya yang begitu cantik, tapi juga makanannya yang tidak kalah menarik sehingga saya rasa wajib memulai ulasan kali ini yang dimula kala mengikuti kegiatan EEJ (Ecofemisim & enviromental journalism ) yang diselenggarakan oleh @perempuanleuser. Kegiatan ini mengantarkan saya ke salah satu tempat makan di kawasan Kedah, Gayo lues. Tempat ini masuk rundown acara makan siang kami yang ternyata baru bisa di datangi ketika sudah ashar, efek padat kegiatan jadinya jam makan bergeser. Saya tidak punya gambaran sedikitpun ketika mencari tahu tentang tempat ini tidak ada review di blog dan tidak ada akun Instagram yang mendukung sehingga ekspektasi saya tentang tempat ini sangat buram. Siapa sangka ketika saya sampai di sana ini betul-betul menjadi kejutan.
Pandangan pertama saya ketika melihat tempat makan ini ialah seperti balai pengajian Dayah entah kenapa bayangan saya ini betul-betul jauh sekali diluar ekspektasi kali ini, karena sebelumnya kami makan di sejenis tempat yang cukup ramai di pusat kota dan ala-ala tempat modern yang estetik juga untuk photo tapi ini berbalik dari sebelumnya, tempatnya berada di bukit yang letaknya sangat berjarak dengan pemukiman tidak ada satupun pengunjung lain di sini. Dihimpit oleh pemandangan alam dan bukit yg meramaikan kediaman yg sangat hening, saya langsung berpikir kenapa lari kesini, karena umumnya ketika masuk bagian dari rundown sebuah acara layaknya tempat wisata atau tempat makan, biasanya ini juga masuk salah satu pertimbangan dalam bentuk promosi daerah tersebut. Sehingga saya berpikir akan dibawa ke tempat yang saya cukup ramai, saya gk berharap restoran mewah tapi sangat iconic dalam artian ramai banget orangnya, selayaknya kalau di Aceh besar di kawasan blang bintang tempatnya biasa saja tapi mobil dan motor kesulitan cari parkir saking iconicnya, tapi ini malah kami doang jadi agak heran mulanya. Bayangan saya pertama ialah ini tempat hidup segan mati juga enggan. Cuma karena lapar lamunan itu langsung hilang dalam sekejap.
Ketika masuk kedalam saya disambut oleh banyaknya gambar berjejer memenuhi dinding ruangan yang cukup bervariasi, saya mulai memperhatikan setiap pojok dengan seksama yang ternyata setiap photo menunjukan indikasi orang penting, barulah saya mulai ngeh jikalau banyak juga orang penting yang sudah mencicipi hidangan disini. Hal ini membuat saya semakin penasaran terutama ada tokoh nasional layaknya mantan menteri agama juga sudah sampai ke sini.
Makanan terhidang dengan jamuan yang cukup beragam jenis, ada nasi yang dibungkus daun pisang, sop bebek, telur ayam tapi versi di dadar dalam daun pisang, kemudian ayam kampung dan terasi sebagai teman celupnya selain kerupuk khas disana. Saya terlalu pikun untuk mengingat nama hidangan dan satu-satunya ingatan saya hanya Kero Tum - Kurik jeret karena sempat saya abadikan dalam bentuk photo yang di pampang di dinding. Semua makanan membuat kami yang mula berisik karena kelaparan menjadi senyap hening dalam jamuan, rasanya juga benar-benar diluar ekspektasinya terkhusus bagian sop bebeknya, rasanya sangat nikmat dan pas, warna sop yang sangat cantik di barengi rasa pedas kuah dan lembutnya daging bebek memeriahkan lidah. Sejujurnya saya kurang suka dengan bebek tapi setelah ke tempat ini saya berburu resep sop bebek yang mendekati persamaan rasa dengan yang disini dan hasilnya nihil hehe saya kapok berburu resep berharap bisa kesini lagi untuk mencicipinya walau terbilang sedikit persentase untuk bisa kesini lagi.
Teman-teman saya juga semua memuji dan menyukai sop bebeknya( kecuali satu orang dia benar-benar tidak menyentuh satu sendok pun seakan punya alergi bebek), sedangkan teman-teman lain setengah kepedasan memuji berulang kali rasa makanan ini sampai tidak sadar ada yang nambah bagian teman yang tidak menyentuh bebeknya. Telur yang di dadar di dalam daun juga sangat pas dinikmati dengan sambal terasi, pedas-pedas gurih. Ini membuat kami melupakan bagian ayam karena sudah jadi pecinta bebek dalam sekejap. Makanannya tidak banyak menu, tapi benar-benar membuat kami terkesan sehingga bisa di sebut tempat kayu tapi perihal rasanya boleh di adu.
Setelah kekenyangan kami terdiam sejenak sebelum sesi selanjutnya dimulai, ternyata pemilik tempat mengajak photo, disinilah saya sadar sepertinya photo kita juga bakal di print dan di pampang haha. Kami berkumpul untuk mengenang menjadi bagian dari orang yang pernah mencicipi tempat ini. Beberapa wajah yang sudah kembali ke setelan pabrik memperbaiki tampilannya yang mulai kusut, ada yang kembali memakai lipstik ada juga yang memperbaiki tampilan jilbabnya yang mulai gedubrak berantakan. Akhirnya sesi makan siang pun telah berakhir dengan segala judge by the cover yang saya lakukan dari pertama kali melihat tempatnya. hihiks maafkan hamba ya Allah.
Dalam perjalanan pulang saya kembali teringat untuk mencari tempat ini di google maps dan tara akhirnya saya menemukan info tempat ini, kebiasaan mengisi ulasan di tempat kunjungan baru akhirnya membuat saya menemukan informasi lebih tentang tempat yang ternyata tidak punya ranting jelek!. Walau tempatnya yang cukup sederhana dan tidak ramai nyatanya sang pemilik usaha ini berhasil menjual rasa dari kulinernya yang begitu nikmat sehingga orang-orang betul fokus ke makanannya. Tempat ini juga ternyata hanya di buka jikalau ada yang memesan terlebih dahulu jadi alasan kenapa saya tidak melihat pengunjung lain satupun disini akhirnya terjawab juga, mereka juga tidak punya cabang dan hanya ada di gayo. Sayangnya untuk harga tidak tertera karena kami makan dalam keadaan yang sudah di pesan jadinya tidak ada detail informasi lagi yang bisa temukan. #food #foodblogger #kuliner #mukbang #makanan #rekomendasitempatmakanan
Friday, 3 May 2024
Review film a Great journey ( Le Grand Voyage ) Perjuangan muslim mengejar rukun islam ke 5
Le Grand Voyage (A great journey ) |
Tuesday, 16 April 2024
Review Film "Welcome To Waikiki" Cara Terbaik Hindari Depresi
#review #movie #koreadrama #drakor #film #sinopsis #film
Thursday, 16 November 2023
Review Film Bad Genius Menjamurnya Orang jenius di jalan yang tidak lurus.
Seperti judulnya Bad Genius ini adalah sebuah film yang menceritakan tentang kecerdasaan orang jenius yang disalahgunakan, saking menariknya kalau misal kalian lihat di profil user blog saya film kesukaan saya salah satunya ialah ini "Bad Genius"
Film berlatar negara Thailand ini mengambil konsep yang cukup menarik itu tentang problematika dunia pendidikan yang kebanyakan dipenuhi oleh orang-orang jenius yang disalahgunakan, film berdurasi kisaran 140 menit ini mempunyai cerita yang menegangkan sekalipun bukan jenis film pembunuhan artinya film ini mengusung kasus yang bikin dag dig dug gitu karena kecurangan yang mereka lakukan yang bisa berdampak kepada mereka sendiri.
Diperankan oleh Chutimon Chuengcharoensukying sebagai lynn selaku siswa baru yg cukup jenius serta bank yang diperankan oleh Chanon Santinatornkul yg mana keduanya masuk sekolah taraf tinggi berkat beasiswa yang diraihnya, Lyiin berkenalan dan dengan Grace yang merupakan siswa baru juga namun dengan kemampuan yang di bawah rata-rata. Perkenalan mereka membuat Lyiin Dan Grace cukup akrab sehingga Lyiin membantu Grace dalam belajar pelajaran yang tidak dipahaminya. Suatu ketika Eisaya Hosuwan yang berperan sebagai Grace mengalami kebuntuan ketika sedang dalam ujian dan betul-betul tidak bisa mengatasi soal ujiannya melihat temannya dalam keadaan terdesak lyiin akhirnya mencoba memberi contekan dengan modal penghapus di saat ujian demi menyelamatkan temannya kondisi ini cukup menegangkan sehingga membuat para penonton pasti merasa atmosfer nostalgia sendiri sekiranya pernah mencontek hihi..
Film ini cukup bikin dag dig dug karena proses filmnya iyalah tentang kecurangan dalam dunia pendidikan terlepas dari kasus pencontekan film ini juga merupakan kritik sosial terhadap pendidikan yang mana para pendidik “bermain” demi kepentingan pribadi baik korupsi atau kasus yang lebih rumit lagi. Saat itu Lyiin akhirnya membisniskan kecerdasannya kepada para siswa lainnya karena banyak yang tertarik terutama setelah melihat bagaimana bobroknya para pendidik atau guru-guru di sekolahnya. Lyiin mencari opsi lain untuk memberi contekan tanpa disadari para petugas, kali ini ia bermain lebih jeli dan jenius dengan target lebih dari sekedar memberi contekan ke Grace. Ia mulai bermain dengan isyarat dari not piano yang telah di beri aba-aba sebelumnya. Kasus ini semakin menarik sampai Bank yang masih berstatus siswa polos merasa ada yang ganjal dan melaporkan karena merasa ada indikasi kecurangan. Namun beruntungnya bisa diatasi.
Proses bisnis ini tidak berhenti disini, merasa lebih mudah mendapatkan uang daripada berharap beasiswa yang dipersulit oleh gurunya. Lyiin akhirnya menjadi tangan kanan kepada para calon mahasiswa lain dengan taraf internasional, kondisi kini telah berubah membuat lyinn memerlukan partner baru yang bisa membantu mengatasi kondisi yang berbeda seperti sebelumnya, iya menargetkan bank sebagai partnert nya.
Krisis yang sama juga menjadi PR negara sendiri
Nyatanya kasus seperti ini memang ramai dan ini sudah menjadi rahasia publik layaknya para tutor mencoba menyelesaikan soal yang dibeli entah dari para siswa ketika UN hingga para calon pekerja, wkwk kasus kebocoran sudah sering banget muncul di televisi dan berita istilahnya sudah jadi rahasia publik lah, kok bisa ya tapi emang dari era saya sekolah pun sudah ada yang kasus begini untungnya waktu itu pak Anis sudah bikin sistem nilai UN bukan lagi syarat kelulusan lagi jadi gak terlalu terpaku ke Ujian Nasional lagi Kala itu.
Monday, 6 November 2023
Review film children of heaven, Surganya anak-anak ambisi yang tak pernah padam
Children of heaven adalah salah satu film dari negara Iran yang mendapat nominasi pada akademi award untuk film berbahasa asing terbaik yang dikemas cukup menarik alurnya. Film ini pertama kali rilis pada tahun 2000 Nyatanya Majid majidi mampu membuat film ini menjadi salah satu representasi dari kreativitas orang-orang Timur Tengah dalam bentuk kritik terhadap kemiskinan sekaligus pendidikan moral dan budaya yang sangat stabil, tantangan yang dihadapi serta berbagai cara atau solusi yang coba di lalui cukup bagus untuk dijadikan sebagai referensi film pendidikan terutama pada anak-anak. Film berdurasi 1 :30 menit Ini juga cukup mudah dicerna karena tidak adanya dramatisasi yang berlebihan atau yang bikin pusing. Tapi herannya saya setiap nonton ini bikin nangis ( termasuk salah satu film yang masih saya nonton berulang kali) .
Ali selaku anak pertama mengalami kebingungan setelah menghilangkan sepatu untuk adiknya zahra yang baru saja diperbaiki kasus ini membuat ia merasa bersalah dan bertanggung jawab untuk mencarikan solusi terhadap pengganti dari sepatu yang hilang. Ia mengalami kesulitan ketika menyadari ternyata sepatu adiknya yang hilangnya berakhir pada seorang anak kecil yang kehidupan nya lebih sulit ketimbang kehidupan mereka yang sudah cukup sederhana, kasus ini membuat mereka akhirnya memilih metode lain dalam mengakali keperluan sepatu yang dipakai untuk sekolah, yaitu dengan cara memakainya secara bergantian. Kendati demikian banyak hal yang membuat mereka bergerak untuk mencari solusi hingga suatu ketika sebuah perlombaan yang muncul menarik perhatian ali, kala itu akhirnya ia berjuang untuk mendapatkan kesempatan memenangkan lomba ini yang mana mempunyai hadiah salah satunya. yaitu sepatu. Perjuangan Ali cukup bikin tersentuh mengingat mereka betul- betul mencoba memahami situasi orang tuanya. Mereka memilih balapan dengan setiap hari ke sekolah bergantian sepatu hingga kakinya terluka daripada membebankan cita-cita sepatu baru pada orang tuanya.
Ranting filmnya sangat bagus yaitu 4,9 Berapa bagian dari film ini bahkan di shoot dengan kondisi secara tak sadar dalam masyarakatnya sehingga menambah kemurnian dari kondisi masyarakat saat itu yang sangat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Tak heran jikalau perhargaan dan nominasi bermunculan untuk mengapresiasi kesuksesan film ini selayaknya Silver Condor Award for Best Fictional Film, AFI grand Jury Prize.
Film-film Iran yang menakjubkan.
Negara ini memang tidak sepopuler Bollywood atau Hollywood namun nyatanya banyak karya-karya menakjubkan lahir di sini terlepas dari beragam isu yang dialami negara ini, nyatanya karya Majid majidi cukup banyak yang menyentuh terkhusus untuk film dengan genre jenis ini, saya baru sadar setelah mencoba menelusuri lebih tentang film-film karya nya yang lain, sama seperti film-film India cukup menarik cuma perbedaan disini ialah film Iran tidak sepopuler film India. The song of sparrow, the color of paradise, the Father, dan beberapa lain yg masih jadi list antrian yg ingin saya nonton tapi belum kesampaian yaitu Baran, the pillow tree, dan yang terupdate 2020 kemarin yaitu sun children. Ada beberapa film Iran lagi yang sudah saya nonton tapi saya tidak tahu siapa produsennya dan judulnya lagi. Saya pikir negara ini penghasil film-film history dan sejenis humanity yang cukup bagus terutama peradaban mereka yang cukup unik.
![]() |
Beberapa karya majid majidi yang cukup terkenal yang sudah saya nonton |
Film dari negara iran umumnya mempunyai konflik yang unik ketimbang menjadi superhero layaknya amerika, atau film hantu layaknya indonesia. Mereka punya banyak topik untuk di bungkus karena faktor sejarah dan geometrinya di kawasan yang sering berkonflik. Film yang mengangkat isu kemanusian adalah yang terbaik, sehingga mereka selalu punya tempat khusus untuk mendapat penghargaan oscar. Banyak sekali isu yang bisa di angkat disana selayaknya di india, Bahkan beritanya iran menjadi salah satu negara terbanyak dalam mengantongi piala oscar di asia setelah jepang, memang beritanya sang pemimpinya juga menggemari industri perfilmnya sehingga sangat mendorong perkembangannya, info lain di katakan jikalau ada 160 bioskop di hancurkan guna mengurangi impor perfilman barat, dan menata tampilan yang lebih islami untuk bisa jadi tontonan, kalian paham maksutnya pasti kemana kan? Yups yaitu film yang tidak mengandung unsur vulgar, atau beberapa konsep yang bertabrakan pondasi negara ini seperti nyanyi dance dalam film layaknya india itu mustahil yak, gk kan lulus tayang untuk negara yang pakai hukum syariat ini, ya walau bukan mayoritas sunni nyatanya pendidikan dalam bentuk film di daerah ini cukup baik sehingga membuat saya mulai suka berburu film dari daerah ini.
#movie #film #sinopsis #review
Monday, 23 October 2023
Review Sinopsis Film Plump Revolution : ketika Langsing menjadi standar cantik yang di paksakan
Plump revoluttion, ketika cantik menjadi standar kecantikan yang dipaksakan. |
