Tradisi Ngabuburit di Aceh Yang Semakin bervariasi

Saya tidak tahu harus mulainya dari mana, membicarakan tradisi ngabuburit ini seperti suatu yang terlihat asing di pendengaran saya, mengingat hari ini ngabuburit semakin jarang saya praktikan sehingga judul kali ini membuat saya sedikit kebingungan. Tradisi ngabuburit adalah sebuat habit yang mulai pasif di praktik saya kala ramadhan entah faktor umur atau faktor era, disaat kini ngabuburit benar-benar serasa menguras energi bahkan untuk membeli takjil untuk berbuka puasa pun terasa tidak bertenaga berakhir nitip ke kakak atau yang lain ketimbang keluar sendiri. Padahal dulu kegiatan ini menjadi salah satu moment yang paling dinanti terkhusus ketika ngabuburit yang punya sisi lain yaitu menemukan takjil gratis yang dibagikan random di jalanan. Dulu eranya ketika berhasil menemukan takjir gratis itu ibarat suatu prestasi yang membanggakan hehe. apalagi puasa di Aceh suasanya sangat kerasa kental

masyarakat berburu takjil di acara festival ramadhan

     Istilah ngabuburit memang tidak familiar diluar negeri karena muasalnya dari dalam negeri namun tetap dalam dalam praktik yang sama, orang luar negeripun bertindak ngabuburit. Kondisi lain penempatan kata ngabuburit bisa di sebut juga sebagai sohibnya asmara subuh " versi jalan-jalan" tapi fokus yang berbeda waktu, tidak hanya jalan-jalan tapi ngabuburit bisa di artikan sebagai kondisi kala kalian keluar untuk berburu kuliner atau sebatas berbuka puasa diluar atau sebatas cuci mata sambil nunggu waktu berbuka.

     Dulu saya teringat sekali ada sebuah acara yang berjudul ngabuburit bareng smash ini adalah sebuah acara dengan target abg puber yang suka lihat cowok-cowok cantik di layar kaca. fase saya mulai malas ngabuburit di mulai dari sini, entah bagaiamana hal tersebut ternyata berefek berkelanjutan yang membuat saya jadi malas keluar rumah ketika puasa bahkan sampai sekarang.  sekarangpun saya sudah sangat malas keluar rumah kecuali bukber dengan keluarga yang mana tidak memaksa saya untuk berkendara keluar rumah seorang diri, serasa sangat lelah terutama sekarang cepat masuk angin (fase jompo sudah dimulai) 

Berburu sunset kalau pentang 
     Ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda yang mana diambil dari kata ngalantung ngadagoan burit yang berarti bersantai menunggu waktu sore, kegiatan ini mulanya diperkenalkan pertama kali oleh para pemuda pemudi di tanah pasodan pada tahun atau era 80-an kasusnya persis seperti Asmara subuh, namun dalam prakteknya tidak sekedar jalan-jalan, masak, mencari makan tapi juga bersilaturahmi bermain dan bahkan mengaji, Saya masih teringat ketika kecil di usia SD saya menghabiskan banyak waktu sambil menunggu waktu berpuasa dengan bermain monopoli dan ludo king, permainan ini cukup populer di waktu saya kecil dan menjadi salah satu permainan yang paling aman ketika berpuasa karena tidak terlalu banyak menguras energi. Hampir setiap hari saya bermain monopoli dan ini tidak pernah jenuh, barulah ketika menginjak usia remaja permainan berubah menjadi jalan-jalan sore dengan alasan klisesnya yaitu cari makanan berbuka atau takjil.  berburu takjil gratis adalah salah satu favorit kala itu di mana bisa ditemui di beragam tempat berbeda dalam satu kecamatan. Tapi dulu saya lebih suka pergi ke kota langsung karena lebih meriah ketimbang di kecamatan walau sekedar hanya untuk mencari berbuka puasa yang bisa menguras jarak sampai 20 km jauhnya. 

     Saat ini praktik ngabuburit ini pun masih ada tapi tidak sama meriah layaknya dulu. kemungkinan karena vibe Ramadan pun mulai memudar secara perlahan sadar atau tidak Kita sekarang lebih suka melihat ngabuburit versi scroll di tik tok, melihat orang-orang yang  lebih suka berselancar di dunia maya selain di dunia nyata hari ini. Tidak heran jikalau kita menemukan banyak statement yang mengatakan puasa hari ini sangat cepat dan sejenisnya. 

  Namun menariknya pemerintah aceh menyelenggarkan festival khusus ramadhan dalam ajang memperkenalkan makanan khas aceh yang mana di datangi langsung oleh menteri parawisata  pada tanggal 28 maret - 2 april kemarin. kegiatan ini bisa dikatakan cukup meriah yang mana tidak sekedar memperkenalkan makanan khas aceh tapi juga dimeriakan oleh tarian dan beragam atraksi unik dan menarik yang membuat ngabuburit di aceh serasa lebih seru dan juga hidup kembali. Ini cukup membuat semangat tapi sayang dan sialnya saya ialah wakatu itu salah lihat tanggal penutupan jadi berakhir hanya menyaksikan sisa rekaman keseruan yang di postingulang  di akun official @acehramadhanfestival. sungguh sangat menyesal melewatkannya secara langsung karena ada beragam perlombaan juga ternyata. Berikut beragam photo yang saya dapatkan dari akun ofiicialnya @acehramadhanfestival 






No comments:

Post a Comment