Minimal sekali seumur hidup cobain ikut Pesantren kilat

Ramadhan adalah tempatnya berkumpul beragam kegiatan sosial yang positif, salah satunya ialah Pesantren Kilat la bisa disebut sebagai salah satu ciri khas bulan Ramadhan yang cukur familiar bagi setiap orang namun sayangnya tidak semua pemah mengikutinya. Adapun jika mengadopsi pengalaman saya pribadi maka saya akan mengatakan "minimal seumur hidup sekali cobalah mengikuti pesantren kilat."
     Di daerah saya ada beberapa tempat penyelengaraan pesantren kilat sehingga cukup hidup. Pertama kali saya mengikutinya waktu smp dan berlanjut ikut dari penyelengara yang berbeda kala SMA. Hal utama yang membuat saya tertarik ialah karena bosan dirumah, juga faktor usia yang suka mencari teman dan kegiatan jadi tepat 10 tahun yang lalu saya mengikuti pesatren kilat diantar bapak menggunakan motor dengan jarak tempuh 10 km kurang lebih, saya diantar ke masjid tempat pembukaan pesantren kilat dengan kondisi telat, para hadirin sudah berkerumunan memadati masjid, tiba-tiba seseorang menyentuh saya dari belakang sembari berkata "Eh nanti kita berteman ya, aku gak ada kawan" pernyataan ini terlihat lucu karena ternyata dia teman SMP saya yang sudah duluan sampai, tidak hanya itu dia sudah karib juga dengan teman SD saya yang tidak saya duga berjumpa lagi disini. Orangnya sangat lucu, bandel dan suka berontak saya sering kecipratan masalah ketika bersama mereka tapi masih mode aman.

    Ini adalah ruangnya melawak. ketika di kelompokkan kelas saya bertemu lagi dengan anak beragam tingkah tapi lucu artinya masih ditolerir, kami yang malas antri selalu punya ritual sebelum waktu shalat adalah lari mandi bahkan teman saya ada yang lari ke wc laki untuk mandi sebelum azan disaat masih sepi, memang perihal antri sangat menyebalkan hal ini cukup mengambarkan karateristik pesantren dimana persoalan kamar mandi adalah tempat paling ramai dalam list antrian, saya di asrama bahkan pernah mandi di kamar mandi sekolah karena krisis air lantai 3 dan 2 jadi kalau mau antri di lantai 1, beberapa bahkan bawa ember untuk angkut air karena malas mengantri, subuh sebelum azan langsung mandi agar tidak antri, Balik lagi ke topik ketika mengikuti pesantren kilat saya bahkan pernah kejadian subuh langsung mandi kala itu ternyata kondisi dapat perintah suruh merapat kumpul dan ternyata hanya kami  yang tidak ada alhasil kena kultum tapi setelah itu bisa rebahan karena sudah mandi sampai waktu ke kelas kembali. Pesantren kilat itu imbarat simulasi kasar yang ingin melihat gambaran pesantren, pakai kaos kaki, belum lagi ada kultum dari peserta yang ternyata sekarang sudah familiar di adaptasi ke banyak sekolah juga.

     Selain bertemu banyak teman baru, dan teman lama, ikut pesantren kilat itu cukup membuka cakrawala baru saya tentang keilmuan karena beragam kelas dengan-beragam pemateri keren yang mengangkat topik unik keagamaan, ini cukup menarik. Waktu itu bahkan saya bertemu dengan seorang pemateri bapak besorban dengan baju gamis putihnva persis seperti para majelis taklim dengan anak perempuanya yang berumur kurang lebih 5 tahun duduk manis mengikuti bapak yang sedang memberi materi, percaya tidak ternyata bocil ini hafiz 30 juz yang tahu ayat keberapa kalau kita tanya, dan kami iseng mengetesnya, saat itu belum ada acara hafız çilik jadi gk heboh. Ada moment menarik kala mengikuti pesatren kilat, yaps seseorang keserupan kebetulan hantunya naksir sama si cewek agak aneh emang.

     Tidak berhenti disitu, ada sebuah kesempatan dihari akhir para peserta boleh untuk mengkritik panitia yang mana saya lihat cukup ngeri. Beberapa peserta bahkan mempersiapkan beragam keluhan. sumpah ini lebih ngeri dari demo karena betul2 merepet abis, semua keluhan dikeluarkan, mulai dari panitianya lelet, jam istirahanya sebentar. atau ada panitia yang gak ngefiliter peserta yang alergi makanan tertentu. Tapi lucunya gk ada dari pihak panitia yg marah terakhir ketawa, sedangkan saya sudah nangis karena melihat teman saya kritiknya sampai nendang meja dengan sangat bringas, saat itu saya satunya yang nangis karena sempat mikir durhaka teman-teman saya, temyata, emang semua yang kritik isinya satu tamplate merepet nunjuk ke mata panitia. 
     Setelah selesai acara kritik kami mulai ritual lain, yaps setelah sebelumnya di buat keluar semua emosi amarah kali ini kami berada pada kondisi untuk dibuat menangis mengingat dosa. Sebuah ruang yang sudah di kelilingi kain membuat saya kebingungan, sebelum menyadari tahap terakhir bakal dimulai, kami di diperintahkan mengunakan mukena dengan kondisi duduk dilantai, ruangan dikunci beberapa panitia berada di depan dan belakang memantau kemudian lampu dimatikan Seseorang memutar music sedih berlanjut suara orang lain mulai mematik emosi, ya kami dibikin nangis dengan ingat dosa, orang tua semua hal yang sedih untuk jadi refleksi. Sekarang saya paham kenapa lampu dan ruangan di buat gelap untuk menambah bumbu-bumbu dramatis, beberapa panitia yang berdiri di belakang dan depan temyata dalam posisi bersiaga untuk memastikan tidak ada yang kesurupan karena ruangan betul-betul gelap jam 3 malam, ini dibuat mencekam tapi lucunya teman saya hampir tidak ada yang menangis sampai panitia terheran."Angkatan tahun ini keras kali hatinya gk ada yang nangis" 
     Sebenarnya konsep begini banyak banget saya temukan di kegiatan. Teman saya pernah berada dalam posisi yang lebih suram dimana ketika ikut kegiatan jam 3 di bangunin seorang diri kemudian matanya ditutup, diantar oleh salah satu panitia kesebuah tempat dengan kondisi tidak tahu kemana tidak bisa melihat, kemudian di suruh masuk ke dalam lubang yang ternyata dibuat simulasi meninggal bayangin tidur dalam lubang kemudian beberapa panitia datang beramai-ramai sembari menangis, teman saya bertanya kenapa, karena belum sadar sebelum akhirnya nama dia disebut" fulan udah ninggalin kita, tentu teman saya sangat ketakutan tapi dia tetap tidak buka penutup mata karena perintah panitia "jangan dibuka sampai panitia buka kemudian dalam hitungan detik dibuat senyap lagi setengah ketakutan dia bertanya tapi tidak ada yang merespon sampai tiba-tiba seseorang yang berteriak Marabbuka. Manabiyuka apa saja yang kamu lakukan selama ini? Panitia benar-benar buat simulasi kita meninggal di dalam kuburan seorang diri siapa yang tidak takut coba?
     Tapi terlepas dari itu kegiatan sosial seperti ini memberikan pelajaran yang cukup membantu untuk memperbaiki diri karena dapat support lingkungan yang cukup baik tadarus bareng main bareng, belajar bareng dan ini pastinya menambah relasi yang beragam latar sehingga sangat baik untuk membentuk pergaulan positif terlepas dari karakter orang yang beragam unik bagi saya perlu minimal sekali seumur hidup ikut kegiatan kerohanian ini. Ini menjadi salah satu pengalaman menarik sekiranya ingin atau penasaran gimana gambaran di pesantren secara singkat sehingga lahirlah versi pesantren kilat

13 comments:

  1. Pengalaman menarik mbak dan pastinya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan tersebut ya. Saya sendiri tidak pernah mencoba mengikuti pesantren kilat. Paling banter mengikuti kegiatan keputrian di sekolah dulunya tapi sepertinya berbeda momennya kalau ikut pesantren kilat ini ya, terutama bagian muhasabah dan pelajaran agama yang didapat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kalau versi muhasabahnya ya ini agak ekstrim sih hehe

      Delete
  2. Daku pernah ikutnya Mabit kak.
    Kalo pesantren kilat pernah dikasih tahu sama temen, kalo bisa ikutnya yang dalam hitungan minggu bukan hari biar kersa vibesnya pesantren

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya biasanya penyelenggaraannya tuh satu minggu berlanjut dengan ada tingkatan lagi yang sampai sebulanan entah

      Delete
  3. Kegiatan pesantren kilat seperti saat ramadan biasanya rutin diadakan di sekolah, saya belum tahu selain waktu ramadan, hanya pernah ikut yang di sekolah saja

    ReplyDelete
  4. Maknanya sungguh dalam yaa..
    Tapi aku pernah punya kenangan juga ikutan sanlat begini dan jadi mantap menggunakan hijab. Memang masa itu masih masa-masa anak SMA berjilbab terbilang jarang yaa..

    Jadi menurutku acara sanlat bisa banget bikin anak-anak remaja mendapatkan hikmah berharga yang semakin mendekatkan diri dengan Allah subhanahu wa ta'ala.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masha Allah kerasa banget efeknya langsung ya, hikmah dan berkahnya masih berbekas hingga sekarang,🤩

      Delete
  5. Wahh, dulu waktu masih jadi pengurus Rohis, ini menjadi salah satu kegiatan favorit sihh.

    ReplyDelete
  6. Kegiatan Pesantren Kilat memang selalu menarik untuk diikuti, apalagi buat yang belum pernah masuk pondok pesantren. Pesantren Kilat bisa jadi kegiatan yang mesti diikuti untuk menempa diri menjadi lebih baik dalam lingkungan mini pondok pesantren.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener untuk yg belum pernah bisa lihat gambaran kasarnya

      Delete
  7. Aku jadi inget kalan pesantren kilat di smp dulu, bukannya takut malah aku yg jahil nakutin banyak orang 😎🤪

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener malam2 bukan tidur malah bikin gangguin orng,😂

      Delete