Tuesday 24 April 2018

Jadikan Buah lemon itu manis Rasanya

April 24, 2018 2
  


"Barangsiapa yang oleh Allah, dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji oleh-Nya." Al Hadits 
Adalah Sebuah fenomena yang sedang kita hadapi saat ini, berhisteris, mengeluh, meneriaki kekecewaan yang ditimpahkan kepadanya. “ Aku tak sanggup, ujian ini terlalu berat.” Seakan ujian memikul bumi layaknya Titan dalam mitos dewa yunani. Padahal Allah telah berkata {Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.} (QS. Al-Baqarah: 216) 
Hal ini sepatutnya bisa menjadi pegangan kepada kita selaku hamba yang taat, untuk selalu berhusnuzon kepada Allah, selalu berprangsaka baik mengambil ibrah dari perkara yang dihadapi bukan berkeluh kesah atau atau update status selayaknya di Fb,. Sebagai contoh Allah timpahkan ujian untuk mu dengan harapan kau kembali berkisah suka dukaamu di seperdua malam dalam sujudmu, tak rindukah engkau dengan sang penciptamu ?. Tentu saja tidak itu karena kita selalu berprangsagka buruk atas kondisi yang kita dapatkan. Hal ini lah menjadi salah satu penyakit hati yang susah untuk disembuhkan, selalu fokus pada hal negatif. 1000 kebaikan akan lenyap ketika muncul satu kesalahan, bukanhkah demikian?? Anda lebih tahu

Sebuah pepatah barat yang masih menjadi slogan untuk orang banyak. Kita tahu buah lemon itu asam, sangat tidak enak untuk dirasa, tapi ketika kita amanahkan kepada orang yang bijak iya bisa menghasilkan pundi dari buah lemon itu. Kalian bisa padukannya dengan gula maka manis terasa, kalian padukan di dengan kelapa maka pemasukan uang lebih terasa. Orang cerdik akan berusaha merubah kerugian menjadi keuntungan. Sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda. Itulah kekuatan dari husnuzon. Ia melihat peluang dalam setiap kondisi, karena ia selalu berpikir positif.

Wilian james pernah berkata penderitaan membuat seseorang mencapai batas yang tak pernah ia bayangkan. Andaikata Abi Dzuaib al-Hudzali Tidak semenderita itu, mungkin belum tentu akan lahir nyanyian puitis yang mampu membungkam mulut zaman, membuat setiap pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan saat mendengarnya kembali. 
Dengan demikian keterburukan, keterasingan dan penderitaan adalah salah satu cara timbulnya kreativitas dan produktivitas. Seorang penginspirasi lahir dari mereka yang berasal dari kondiri terburuk dan berhasil mengubahnya. Mereka yang bukan sekedar biasa biasa saja, melainkan mereka dengan kisah miris nya yang mampu membuat hidupnya menjadi luar biasa. Itulah mereka yang selalu melihat sisi positif yang berimbas berhasil lulus dari seleksi alam yang kejam. 
Dalam sebuah buku yang berjudul The Amazing Husnuzon dikatakan, :

Ada 3 keutamana dari Husnuzon itu sendiri :

1. Kehatanan
Sebagaimana yang dikatakan oleh Bruce lypton, seorang yang selalu berpikir positif akan senangtiasa membuat dirisnya bahagia, Sebab seorang yabg berpikir positif meski tengah didera oleh beragam kesulitan dan dihadapkan pada kejadian yang mengerikan sekalipun, hatinya akan selalu tenang, ketenangan tersebutlah yang membuat hati menjadi rileks dan kemudian berimbas dengan keluarnya hormon Endorphin dari dalam tubun, adapun Endorphin sendiri merupakan senyawa alami yang bertanggung jawab untuk memberikan efek bahagia. 
2. Ibadah 
Allah pernah berfirman, pergilah ke hambaKu dan Timpahkanlah berbagia ujian kepadanya karena aku ingin mendengar rintihanya (Hr Thabrani dan Ummah). Rasullulah juga pernah berkata “ Berdoalah kepada Allah dengan Keyakinan Bahwa doa kalian akan dikabulkan, tingkatkanlah husnuzon kepada Allah karena keyakinan atas pertolongan dari Allah pasti akan datang. Bagaiamana bisa, anda akan mendapatkan pertolongan jikalau anda sendiri tidak berpikir positif tentang pertolongan itu? 
3. Ikhtiar 
Ini adalah alasan utama yang ditulis dalam buku ini, Ikhtiar dalam hidup merupakan sebuah keharusan. Ia menjadi perintah utama ari Allah juga menjadi sebab berubahnya seseorang. Usaha yang disertai dengan positive thinking tentang usahanya tidak akan bisa berhasil. Kita harus senangtiasa mempertebal husnuzon ketika beriktiar. 
Ada sebuah kisah menarik yang cukup terkenal dikalangan kita yaitu tentang dua ekor kodok.
Alkisah, ada sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang yang dalam. para kodok lainpunpun mengelilingi lubang tersebut. untuk melihat temannya. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka tidak akan selamat, karena dalamnya lubang tersebut.
Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu sembari mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan. Kodok A  tetap mengatakan untuk berhenti melompat karena akan sia sia dan berakhir mati juga. sedangkan kodok B tetap melompat di antara riuh nya sorakan untuk berhenti karena melakukan perbuatan yang sia sia.
Akhirnya, Kodok A mati. Sedang kodok B tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja karena pada akhirnya juga akan berimbas seperti kodok A, Hal itu perkara sia sia teriak mereka.
Tapi Kodok B, Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil. Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.
Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya “Apa kau tidak mendengar teriakan kami?” Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan
bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut. Lihatlah betapa positif positif thinking itu munjarab untuk banyak Hal selain baik kesehatan ia menjadi salah satu pemicu dalam segala hal dan usaha kita.
Oleh karena itu kita sebagai muslim harus selalu berpikir positif layaknya menjadikan buah lemon manis rasanya. Sekecil kecilnya, kita selalu menanamkan dalam hati  jikalau

#muslimah #refleksi #muhasabah

Segala bentuk ujian dari Allah merupakan salah satu bentuk diangkatnya derajat lebih tinggi.

Thursday 19 April 2018

Mengenal Sosok Perempuan Penggerak lingkungan Dari Barat Indonesia

April 19, 2018 2

Berawal dari Ambisi Hingga menginspirasi. Kalimat tersebut cukup mewakili karakter dari wanita ini. Sebut saja namanya Rubama. Wanita kelahiran 17 Agustus 1985 ini telah menjadi inspirasi untuk khalayak ramai. Hal ini dikarenakan, keberhasilannya dalam mengubah perspektif dan kebiasaan masyarakat, untuk membangun desanya menjadi sebuah desa wisata yang sejahtera. Bahkan, karena ambisi yang luar biasa. Desa ini mendapat banyak sekali penghargaan. Salah satunya ialah penghargaan  sebagai desa Mandiri versi Media Indonesia.  

Berawal Pasca Tsunami

            Tsunami 2004 cukup menghancurkan segalanya. Trauma  berkepanjangan, hingga korban yang tak  terkira cukup menyita mata dunia. Tak sedikit terluka fisik, dan tak kalah banding yang terluka psikis. Kala itu rumah rata dipukul air, yang mana meninggalkan bekas yang cukup banyak. Anak menjadi yatim, istri menjadi janda bahkan tak sedikitpun yang yang hilang tanpa kabar hingga kini, entah masih hidup atau meninggal tanpa sempat ditemukan lagi. Saat itu hari yang cukup duka, yang mana menghasilkan korban yang tak terduga. Betapa nyawa layaknya buih hilang begitu saja.  

            Hal ini juga dialami oleh masyarakat Gampong Nusa, sebuah desa yang berada di Lhoknga, dengan posisi cukup dekat dengan lautan. Gampong Nusa ini menjadi salah satu dari sekian desa yang mendapat “Amukan Alam”. Mereka harus bertahan di tempat pengungsian karena memang Gampong Nusa hanya menyisakan sisa-sisa sampah dari tsunami yang maha dahsyat kala itu.

         Faktor musibah tentunya banyak bantuan datang ke Aceh, salah satunya ialah NGO asing, yang melaksanakan bantuan dalam bentuk kerja berbayar. Adapun kerja berbayar tersebut merupakan kegiatan bergotong royong membersihkan tempat tinggal mereka sendiri yang mana dibayar oleh pihak NGO, bahkan untuk mengikuti rapat mereka juga mendapat uang transportasi. Hal inilah yang melatar belakangi kepekaan sosial dan lingkungan masyarakat Gampong Nusa setelah tsunami. Sekalipun itu tempat tinggal mereka sendiri.

          Semakin lama kondisi semakin buruk, terutama kita pihak NGO berhenti dari program dan kembali ke asal. Masyarakat yang sudah dimanja dengan program cash for pay akhirnya kurang peka akan kepentingan bersama, bahkan sekalipun tempat yang di maksud adalah tempat tinggal mereka tapi karena faktor program yang memanjakan tersebut keinginan akan tanggung jawab sendiri mulai memudar secara perlahan.

            Hal inilah yang dirasakan oleh Rubama, kesadaran yang mulai memudar membuat ia mencoba mencari inisiatif, untuk menghilangkan penyakit sosial tersebut. Ia sadar masih banyak "PR" yang harus diselesaikan dalam lingkungannya, persoalan ekonomi yang hilang, ekosistem masih yang cukup rusak, hingga kesadaran yang kalang kabut dari pihak masyarakatnya sendiri.

Bermodal Ambisi

            Dengan Modal niat, akhirnya Rubama bersama seorang teman yang masih warga Gampong Nusa pergi ke Aceh Jaya akhir tahun 2006 dalam mengikuti sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh sebuah NGO,  saat itu mereka hanya bermodal nekat yang dibarengi ambisi. Bahkan mereka harus berusaha lebih karena  mereka yang tidak terdaftar sebagai peserta dalam program green, health, and green. Adapun program ini membahas tentang pemberdayaan masyarakat terhadap sampah,  hal tersebut karena faktor pasca tsunami sampah menjadi santapan mata setiap hari, tentunya hal ini  menjadikan kegiatan ini suatu yang “wajib” dilirik oleh Rubama selaku warga yang bertempat tinggal di kawasan paling parah amukan tsunami.

            Setelah mengikuti segala pembelajaran dari Kegiatan green, health, and green., akhirnya lahirlah Nusa Creation Community (NCC), sebuah komunitas yang bergerak dibidang lingkungan, yang mana juga mampu menghasilkan pundi rupiah, maknanya disamping sebagai cara menjaga lingkungan kita juga bisa menghasilkan banyak hal dari sampah yang beredar luas tersebut. Sehingga mandiri.


Broh = Peng  

            Statement tersebut disampaikan oleh Rubama kala menjadi pemateri dalam Workshop kepemudaan Regional Aceh tanggal 24 Maret kemarin. Adapun arti dari Broh  = Peng adalah Sampah = Uang,  Selain menggerakan kita untuk menjaga lingkungan. Bisa juga menjadi salah satu hobi yang memberi pemasukan. Bahkan Bisa kita lihat bagaimana metode mandiri juga diajarkan dalam NCC kepada anak anak, yaitu metode menabung di Nusa Waste Bank dengan bermodal sampah, dan hasilnya untuk membayar TPA anak-anak tersebut.  hal ini juga menjadi salah satu cara untuk mendapatkan pemasukan dengan modal “ala kadar.”  

            Namun untuk membangun kesadaran masyarakat memanglah sulit, dari jumlah puluhan, akhirnya yang berhasil melewati seleksi alam hanya 17 orang dari sekian banyak, merekalah yang masih berkomitmen di NCC. Sekalipun banyak yang mundur hal itu tidak membuat patah semangat untuk melanjutkan perjuangan, bahkan untuk meningkatkan lagi perkembangan mereka tidak berhenti disitu, NCC juga membuat Festival setiap tahunnya yang mana menghasilkan kreativitas baik anak-anak maupun IRT. Adalah Nusa Award kegiatan yang dibentuk dengan maksud mengapresiasi usaha anggota, Festival ini diselenggarakan setiap tahun pada bulan Desember yang terdiri dari beragam kategori lomba, mulai dari orang yang paling disegani, rumah paling bersih, hingga pawai untuk kreasi busana paling unik. Selain itu banyak juga ditemukan kegiatan sejenis tarian dan atraksi lainnya yang cukup menarik untuk dilirik. 

            Kini selain dikenal karena kemandirian, gampong Nusa menjadi salah satu Gampong Wisata yang cukup terkenal di banda Aceh bahkan sudah mempunyai 30 Homestay disana. Banyak hal yang disajikan membuat turis tertarik untuk mampir, selain karena faktor dekat dengan laut, Gampong Nusa juga masih menawarkan  nuansa alami dan rasa khas Aceh. Tentu saja tidak mengherankan jika banyak penghargaan yang didapatkan oleh Gampong Nusa, terkhusus sang pencetus nya Rubama yaitu  sebagai wanita inspiratif. 


 #feature #wisataaceh #gampongnusa #inspiring


Friday 6 April 2018

meilirik Gunongan buatan di taman Ghairah

April 06, 2018 4
Hari ini perjalanan saya kembali tertuju keseberang jalan dari taman Putro Phang, adalah sebuah gundukan Buatan yang merupakan bagian dari taman ghairah. Yups tempat yang cukup menarik untuk dilirik, baik untuk belajar peradapan maupun pemburu Spot cantik. Terutama bagi saya yang tertarik dengan Sejarah hingga budaya.

            Nah perjalanan kami kesini sebenarnya bukanlah target melainkan karena waktu memerintahkan demikian (Niatnya mau ikut seminar tapi karena telat kebangetan yaudah tancap gas terus berburu tempat baru lagi, walau pada akhirnya tempat lama sih hehe, dulu Kelas satu SMA sudah pernah berkunjung sekali.)
            Dan Tibalah saya ditempat yang “antik ini”  situs cagar budaya lanjutan dari taman Putro Phang. Hari itu perjalanan saya terlihat melelahkan, Hal ini disebabkan sang surya yang sedang “cengengesan” sehingga membuat muka saya merah terlihat padam oleh auranya (ditambah kulit saya kemerahn hadeh). Ya karena kami sampai disana dikala jam 12 maka bisa ditebak. kami lebih memilih berteduh ketimbang cekrek atau menyelusuri taman itu langsung. Saat itu suasana terlihat sepi hanya ada sebuah bus parawisata yang berisikan turis dari Malaysia yang kesini. Dan beberapa orang penjaga hingga tukang bersih yang merapikan taman. Well kami hanya melihat dari bawah pohon karena kelelahan disaat mereka terlihat semangat menyusuri dan menaiki gundukan buatan itu sembari cekrek dengan eksisnya.  Yowes wajarlah, saya juga kalau misal ketempat orang juga lupa lihat kondisi atau cuaca. Bawaanya jangan sampai hilang kesempatan berharga gitu. Terutama karena gundukan (baca gunungan) ini adalah hadiah dari Sang Raja Alias Sultan Iskandar muda terhadap isterinya putri kamaliah yang berasal dari Pahang, Malaysia jadi bisa dikatakan salah satu penghubung antara Aceh dengan Malaysia gitu.

            Nah berbicara dengan tempat wisata sejarah ini, maka kami menyebut juga sebagai “Gunongan” walau sebenarnya itu adalah salah satu dari sekian banyak peninggalan yang berada Didalam taman Ghirah. Nah Adapun luasnya 2 HA. Didalam nya ada 2  bangunan prasasti yang masih sangat baik terawat  yaitu Gunongan buatan dan kedua bangunan yang berbentuk persegi atau yang lebih dikenal dengan istilah kandang.


1.     Gunongan buatan

 Gunongan ini merupakan salah satu bukti Cinta sang Sultan kepada Adindanya (eyakk). Hal ini karena kerinduan sang Putri Kamiliah terhadap kampung halamannya di Pahang, Malaysia. Sehingga Sultan Iskandar Muda membuatkan sebuah gunungan buatan yang berciri khas kan daerah sang putri di Pahang. Adapun tinggi dari gunongan ini ialah 9,5 meter yang mana terdiri dari 3 tingkatan, dengan bentuk  cukup unik layaknya bunga bewarna puti sedang mekar dengan indahnya yang mana berbentuk segi delapan, dan dipihak lain ia berbentuk gundukan. (jadi kayak bunga raksasa gitu)

Pintu Tangkop

      Dan menariknya, kita bisa memasuki Gunongan ini hingga menaiki ke puncak tertinggi dan gratis lho (yes, pemburu wisata gratis ). Untuk memasukinya kita harus melalui Pintu Tangkop, Bentuk pintu ini terlihat layaknya jangkar kapal, yang konon katanya itu menandakan Sultan memiliki prajurit yang kuat. pintu ini berukuran kecil dan muat satu orang, itupun harus menunduk Tahukah kalian apa filosofinya ?  yaps selain rasa hormat!, kita harus selalu menunduk atau merendah sebagai manusia (jadi jangan sombong eaea.)


           2.Kandang

Nah dibelakang Gunongan, terdapat sebuah kandang, ada juga yang menyebutnya dengan istilah “Balai kembang cahaya.” Dengan  Tempat yang berbentuk persegi ini, dulunya merupakan sebuah tempat jamuan para keluarga kerajaan hingga untuk menyambut tamu. Dan kini tempat yang dikenal dengan Istilah Kandang dialih fungsikan menjadi kuburan, Alias berubah menjadi makam Sultan Tsani bersama Istrinya, sultanah Safiatuddin.
penampakan kandang dari atas gundukan 

         Saat ini tempat ini sudah dikunci jadi jikalau memang beruntung kalian bisa melihatnya kala tukang bersih-bersih sedang bekerja, karena kala itulah kadang dibuka.  kalian juga bisa mengintip dengan cara menaiki Gunongan yang berposisikan tepat didepan Kandang. Jadi posisi tinggi gunongan itu mempunyai fungsi lain sebagai tempat strategi untuk sang putri mengamati taman tersebut.           
                                                              

3.   Peneterana batu 

Nah untuk yang satu ini saya masih cukup bingung, bahkan  setelah saya browsing kesana kemari. (Mungkin pertanda saya harus kesana lagi ya). Pada satu kondisi ini sebutkan tempat keramas putri pahang. Tapi disegi lain disebutkan ini adalah tempat penobatan sang Sultan, (ceritanya miris guys) Penetaran ini juga dikenal dengan istilah Leusong, karena memang iya sih bisa berfungsi demikian. Hehe 
sudahkah anda liburan bulan ini..??

 By the way, selain ada benda yang cukup kayak gunungan, dan Kandang,  kita juga bisa menjelajahi info lebih kebalai museum yang letak nya masih dalam lokasi yang sama. Didalamnya ada banyak info baik dari peninggalan, hingga dokumeter perihal sejarah yang wajib kalian kepoin. Kalian juga bisa melihat beberapa peninggalan layaknya uang emas, perisai hingga, photo bersejarah lainnya disini. Dan untuk sekali lagi gratis, bahkan tidak ada parkir, haha. Adapun jam berkunjungnya dimulai pada 07:00-18:00. Dan lokasinya pun cukup strategis di pusat kota, jadi kalau misal kalian kemesjid raya kalian Cuma perlua waktu 10 menit menempuh jarak kesana. Alamatnya yaitu Jl. Teuku Umar No. 1 keluarahan Sukaramai.
          
                                     



    Dan untuk sekali lagi gratis, bahkan tidak ada parkir, haha. Adapun jam berkunjungnya dimulai pada 07:00-18:00. Dan lokasinya pun cukup strategis di pusat kota, jadi kalau misal kalian kemesjid raya kalian Cuma perlu waktu 10 menit menempuh jarak kesana. Alamatnya yaitu Jl. Teuku Umar No. 1 keluarahan Sukaramai. disamping putro phang ya ya.
      Oya Ada hal menarik yang saya lupakan. Benda Ini juga korban Tsunami yang masih bertahan lho. Jadi bertambah nilai plus, selain sebagai Situs purbakala, tempat ini juga merupakan saksi Kemahadahsyatan Tsunami 2004 .

#travel #view #culture #wisataaceh #Acehhistoris