Thursday, 17 July 2025

Review buku "Garis batas" Mengeksplorer peradaban negara pecahan Uni soviet yang berakhiran Stan.

Muda berkelana tua bercerita, kata-kata ini layaknya motivasi untuk orang-orang agar sering melakukan perjalanan. Namun, tidak untuk agustinus wibowo. Kata tersebut tidak singkron lagi, buktinya belum tua dia sudah bercerita banyak tentang perjalanannya yang spetakuler, dengan rekam jejak semua memori unik yang telah dilaluinya, ia berhasil menuangkan pengalaman tersebut dalam bentuk buku journalnya yang sudah tersebar kemana-mana. Adapun salah satu karyanya ialah "garis batas". 

Review buku garis batas

     Siapa yang tidak tertarik memacu adrenalin di kala muda dengan berburu cerita ke negara yang sedang ramai digosipkan? saya yakin lumayan banyak yang tertarik! tapi berapa banyak orang yang telah siap mati konyol dengan segala kemungkinan yang terjadi?!. Pertama kali mendengar podcast beliau mengenai perjalanan ke negara thaliban ditahun 2000an membuat saya tertarik untuk mencari tahu lebih. bukankan era dulu afhganistan terlihat sangat mencekam di kancah internasional?  hal ini malah menjadi daya tarik saya untuk mengeksplor lebih tulisan beliau entah di instagram atau di web pribadinya langsung hingga akhirnya setelah membaca sekilas terlihat menarik dan kini menjadi list baru saya pada buku selimut debu. Siapa sangka, yang duluan saya dapatkan malah buku series perjalanan ke negara tetangga afganistan yaitu tajikistan dengan judul "garis batas

     Saya tidak menyangka akhirnya mendapatkan buku ini setelah list berapa tahun yang lalu. Yaps dengan harga yang tak terhitung hemat, akhirnya saya mampu membeli buku tersebut di saat diskon besar-besaran yang diadakan oleh gramedia. 70 ribu lebih setelah diskon cukup membuat saya puas, karena dari harga asli yang bermain di angka 133.000 di pulau jawa dan pastinya lebih meroket untuk harga disumatra kalau tidak dapat disaat diskon ini. Mahal tapi setara dengan isi pada buku yang mempunyai tebal 500 halaman lebih. sejujurnya ini challenge baru untuk baca buku setebal ini setelah lulus kampus.

     Ada banyak hal yang menarik untuk diulas dari buku ini sampai saya bingung harus memulainya dari mana. Jebolan gramedia tahun 2011 yang akhirnya sampai disaya 2024 kemarin, namun baru kesampaian saya cerna di 2025.  Sejujurnya saya sudah jarang sekali membaca buku setebal ini setelah lulus kuliah, terakhir kala kampus saya bisa dengan mudah menamatkan buku setebal ini kurang dari 2 minggu karena faktor buku pinjaman, tapi kali ini terlihat sulit di awal, setelah membaca setengah bab, fokus saya terpecah yang akhirnya membuat buku berjudul garis batas menjadi pajangan hingga akhinya 2025 terbuka lagi, dan yaps setelah bertekat akhirnya saya bisa menamatkan lagi dalam 2 minggu dengan target harus jadi bagian postingan blog minggu ini. Akhirnya berhasil. Baca juga 7 spot snorkling terbaik di indonesia

     Pengalaman dalam perjalanan mengelilingi negara pecahan soviet benar-benar diluar ekspetasi. Bayangan saya, ujian negara produk sisa uni soviet tidak sekerikil tajam layaknya negara afganistan ternyata salah, siapa sangka.. berurusan dengan negara pecahan uni soviet tak kalah curam nyatanya. Berjodoh dengan polisi korup disetiap saat, dicurigain mata-mata, dititpu, dicopet, mengembel, diusir, siap  diseledupkan semua telah dilewati kecuali diajak masuk ke sekte terlarang. Banyak kejadian menegangkan yang dikemas santuy membuat cerita terlihat seru, padahal kita tahu, kalau dihadapkan pada posisi beliau, kita sudah nangis meraung minta pulang. Ada satu kutipan yang buat saya sangat tertarik setelah membaca beragam cerita apes dan sial beliau "Memikirkan kesialan akan mendatangkan kesialan lain" jadi langsung kabur saja. 

    Memo perjalanan Agustinus Wibowo menjelajahi negara-negara berakhiran stan ini benar-benar berhasil membuka tabir baru yang tak saya tahu tentang negara-negara Asia tengah, semisalnya ada kota bernama sokh milik uzbeskitan yang berada di kirgistan secara geografis dengan peduduknya orang tajik. sungguh insight yang sangat menarik. belum lagi hal menarik lain seperti perbatasan sebatas ruang dapur dengan negara tetangga hingga tentang sejarah lahirnya para negara tersebut setelah bercerai dari uni soviet. Percaya atau tidak,  membaca buku ini serasa seperti belajar  mata kuliah sejarah, geografis hingga antropologi selama satu semester, betapa detail,lengkap dan serunya pertualangan agustinus wibowo ini dalam menyelami sejarah lampau akan cerita yang membungkus ragam pengetahuan tentang negara di asian tengah tersebut, bahkan kini saya sudah hafal bentukan peta asia tengah dengan modal buku ini saja.  

    Didalam buku ini sendiri ada ada 5 Bab yang  dikemas pernegara, mulai dibuka dengan tajikistan, Kirgistan, Kazakhatan, Uzbekistan dan Turkmekistan. Jajaran kata stan pada setiap negara tersebut bermakna "tanah" yang di ambil dari bahasa persia, tajikistan tanah bangsa tajik, kazahkhtan tanah bangsa kazakh, hindustan tanah orang hindu dan seterusnya. Adapun untuk bangsa yang sudah menetap dan berbahsa turki mereka adalah orang uzbek sedangkan yang berbahasa persia jadi orang tajik.  Negara tersebut juga mempunyai ciri khas dan cerita yang berbeda-beda dan yang membuat garis batas nya terlihat jelas. Sedikitnya saya coba rangkum dari kacamata yang tangkap. 

Review buku garis batas

    1. Tajikistan (Eksistensi Negara Merdeka)
      Dibuka dengan cover wajah seorang anak yang dibarengi judul "Eksistensi Negara Merdeka" quotes pelengkap yang juga tercantum menggambarkan tampilan secara tak langsung Roti adalah makanan, rempah roti juga makanan"  dari situ saja kita bisa ketebak betapa negara ini tidak pelit syukur sekalipun dalam melarat kondisi setelah merdeka dari soviet. Sambutan dari para diplomat saja dengan celana pendek kala itu, namun salutnya sekalipun kondisi negara yang sekarat tidak akan ditemukan pengemis dan gelandangan (harga diri mereka tinggi) tingkat pengangguran juga bermain diangka yang minim yaitu 2.1% saja. ditambah tingkat literasi yang cukup baik bahkan sampai kepedalaman. Budaya orang tajik telah bercampur baur dengan efek dari rusia, bidang pendidikan juga berefek sampai ke nama yang juga yang punya pengaruh dari penguasa moscow dengan mengkombinasikan nama marga, nama asli dan nama ayah.  kalau dulunya nama Ali bin mahmud bin Abdullah maka setelah peleburan menjadi Abdullayev Ali Mahmudovic gabungan arab dengan slavic. Hadiah dari uni soviet membuat mereka sangat familiar masih dengan rusia bahkan setelah merdeka segala hidangan kemudahan yang telah disediakan soviet dulu masih cukup ramah sampai kini di pendengaran kita.  
    2. Kirgizstan. (Tenggelam di atas Peta)
      Adalah negara pertama yang memproklamirkan kemerdekaan dari Moskow pada tahun 1992 dan juga menjadi negara pertama di asia  tengah yang mempunyai mata uang sendiri. Dulunya orang kirgiz adalah para nomaden yang telah dirumahkan oleh uni soviet sama seperti halnya orang kazakh. Sikap dan Upaya yang dilakukan melahirkan percikan dengan orang Uzbek yang berada di Kirgizstan. pemerintah bahkan memberi kemudahan dalam lapangan kerja serta berupaya meramaikan hunian tersebut dengan orang kirgiz. Hal ini membuat kecemburuan orang uzbek pada pemerintahan, program pemerintah yang menepatkan, mempermudah lapangan kerja hingga memperbanyak orang kirgiz nyatanya membuat pergesekan dengan orang uzbek yang membuat ratusan nyawa hilang dan lebih dari 100.000 etnis uzbek mengungsi ke uzbekistan. Pemetakan dalam tujuab politik ini membuat orang Uzbek dan Kirgiz jadi kurang harmonis, Orang uzbek menyebut bangsa kirgiz adalah orang gunung karena posisi yang berada di dataran tinggi. Negara ini bisa dikatakan tidak punya sumber penghasilan apapun, dulunya kala bergabung dengan soviet mereka selalu dipasoki segala kebutuhan oleh kawasan uzbekistan, namun setelah garis batas muncul negara ini seperti culture shock melewati kemerdekaan yang tidak perlu diperjuangkan. Faktanya negeri stan tidak pernah diundang untuk berkompromi ketika rusia, ukraina dan belarus mengumukan pebubaran uni soviet. Kini kehidupan berguncang drastis mengawali semua dari nol. 
      peradaban kazakhstan setelah runtuhnya uni soviet
      Penampilan kazakhstan setelah lepas dari uni soviet

    3. Kazakhtan (Untuk Hidup Bersama Serigala, Bicaralah Seperti Serigala )
      Berbeda dengan kirgizstan setelah merdeka kazkhatan yang kaya akan hasil bumi disulap menjadi negara yang maju berkat ladang minyak dan gasnya. Bisa dikatakan negara ini adalah yang paling kaya diantara pecahan uni soviet. Namun pastinya kapitalis mulai tercium semerbak di negara ini, golongan terbagi jelas di negara kini. orang kaya dan si miskin terlihat kontras kejahatan juga terlihat nyata di malam hari. negara tersebut langsung tumbuh layaknya metropolitan normal yang melahirkan banyak magnet baik untuk investor atau penjahat. orang kazakh sendiri masih punya selisih keturunan dengan orang kirgiz dalam artian masih serumpun saudara nomaden, bedanya ialah kirgiz yang hidup di dataran tinggi sebaliknya kazakh yang hidup di dataran rendah atau padang. Samahalnya sentiment setelah dikota-kotakan soviet, rasisme juga masih eksis dinegara ini sebagaimana dulunya orang rusia memandang rendah para bangsa asia tengah dan kaukasus, kejadian ini berulang dibalik. Berketurunan di slavik dengan tempat tinggal di kazakhtan juga memaksa para slavic menjadi kazakh kalau tidak mau diasingkan. 
    4. Uzbekistan (Tarian Masa Lalu)
      Bisa disebut negara pacahan soviet yang paling anti Rusia, Kenangan penjajahan dan perlakuan membuat semua yang berkaitan dengan rusia dihapuskan, segala rekam memori penjajah digantikan baik bahasa sampai patung dan photo tokoh komunis dilenyapkan. Etnis Rusia pun menjadi warga kelas dua, mereka sulit mendapat pekerjaan dan berakhir banyak jadi orang buangan atau pemulung. Rasis kepada keturunan slavic memang tak main-main di negara ini. Namun sisi lain bahasa rusia adalah penghubung para negara berakhiran stan. Orang uzbek mempunyai hubungan yang saling menaruh curiga juga dengan tajik. Negara ini sangat trust issue setelah beragam kasus yang menimpa orang uzbekh. Sekat dan garis batas terbaca jelas. Disaat para penguasa rusia merumahkan orang kazakh dan kirgiz. uzbek dan tajik sudah membangun kota besar yang menjadi salah satu peradaban islam di abad pertengahan. Orang uzbek aslinya adalah orang Turki yang menetap dan ada sebelumnya, sedangkan versi Turki menetap dan berbicara bahasa persia adalah orang Tajik. 
    5. Turkmekistan. (Utopistan)
      Dalam historinya negeri ini dulu dihuni para bandit padang pasir turkoman yang tersohor dan terkenal suka membunuh, menculik dan memperdagangkan orang persia-iran. Bisa dikatakan cukup membuat merinding kala membidik masa lalunya.  Namun menariknya lagi. Setelah merdeka dari Soviet masyarakat kenyang dikasih makan oleh pemerintah, Namun pastinya "tidak ada makan siang yang gratis" segala hal  pastinya harus dicurgai, Ketika negara asia tengah lain gencar mengganti bahasa rusia ke bahasa lokal, negara ini lebih ekstrim lagi, bulan, minggu, nama jalan hingga hari diganti dengan segala hal yang berkaitan dengan turkmenbashi orang no 1 turkmekistan. Beragam propaganda disalurkan pada negara yang menutup diri ini dengan dunia luar. Kitab agung yang ditulis untuk memuja kebaikan turkmebanshi, segala pergerakan dan ucapannya adalah undang-undang baru negara ini. garis bantas antar negara terlihat jelas bahkan sekedar mengimajinaskan dunia luar di beri pembatas.

        Penggalan Bab diatas adalah potongan bagian penting yang saya baca dari bagian buku ini terlepas pertualangan seru sang penulis yang melanang buana membedah negara-negara berakhiran stan tersebut. Isi bukunya yang daging daging semua benar-benar membuat kita jadi paham gambaran dari sejarah negara asia tengah dalam sekali taman. Kita yang membacanya juga ikut menyalami definisi sebenarnya dari kata identitas dan nasionalisme. Lebih dari sekadar perjalanan. Buku ini membawa pembaca menyusuri negara-negara pasca-Uni Soviet yang jarang disorot oleh banyak media. Perenungan tentang identitas, perbedaan budaya, dan kemanusiaan mejadi ciri khas yang ditonjolkan dari buku ini dari beragam konflik yang telah dialami oleh beragam negara tersebut. Selain itu Bahasa yang tajam berhasil dikemas jadi puitis dengan kaya akan kutipan dan pepatah yang mengiring setiap babnya. Beliau  tidak menulis dengan gaya deskriptif biasa. Narasinya kuat, emosional, dan kadang filosofis. Kita seperti ikut “tersesat” bersamanya dalam pencarian makna kehidupan.
negara berakhiran stan pecahan uni soviet
        Setelah membaca buku ini saya semakin bergairah untuk melanjutkan berburu versi selimut debu yang belum berhasil saya dapatkan. Buku ini terlihat tidak tebal setelah saya menamatkanya kini. banyak sekali kisah jenakan yang membuat perenungan dan topik berat jadi cair.  Entah Kalian suka membaca atau hanya suka dan penasaran dengan negara berakhiran stan ini. minimal satu bab saja saya yakin kalian pasti jadi kecanduan. 

#traveling #garisbatas #reviewbuku #rekomendasibuku #booklovers 

    









2 comments:

  1. terima kasih....bagus sekali perkongsian nya

    ReplyDelete
  2. Sepertinya menarik, karena saya mau meningkatkan minat baca....

    ReplyDelete