Media sosial dan realitaku hari ini

Berbicara media sosial maka tidak ada akan cukup tempo untuk saya  secara pribadi menulisnya. Well bagi saya media sosial itu cukup luas untuk diulas. Terutama faktor saya sebagai anak komunikasi yang dipenuhi dengan rambu rambu sosmed. Hmm sebenarnya sih tidak perlu menunggu menjadi anak komunikasi, lebih tepatnya ini sekedar basa basi pembuka artikel hehe. Well intinya saya maniak sosmed hoho
Media sosial atau sosial media ?
Dulu pernah kepikiran perihal ini. Sosmed atau medsos sih? Karena antara berita satu dengan berita dua berbeda, padahal itu bukan dari blog kayak abal abal gitu, lebih tepatya berita yang harusnya memahami kaidah jurnalistik, alhasil pernah bingung tapi setelah browing sana sini akhirnya dapat deh, Dan faktanya ternyata berbeda lho, ia beda tulisan hehe, sosmed atau yang kita kenal dengan istilah sosial media sebenarnya adaptasi langsung dari bahasa inggris yang terkadang bikin kita ketukar dengan bilang sosial media, karena aslinya social media (hmm mungkin anak jaksel yang mulai istilah ini?) dan media sosial adalah arti dalam bahasa indonesia. Jadinya social media kebaca jadi sosial media dengan kata lain diindonesiakan padahal sosial media kalau diartikan dalam bahasa indonesia baca nya media sosial, ia bahasa inggris kan dibaca kebalik. Terus mana yang betul ini? Yang pasti Media sosial lho, made indonesia.
Media Sosial antara Bullying, Hoax dan Sensasi
Saat ini media sosial menjadi salah satu sarana unjuk diri yang tidak terbatas, bahkan sekalipun ada UU IT . Kita bisa menemukan beragam jenis Hoak yang bermekaran kala Pilkada misalnya, atau Bullying yang kebangetan contonya Hingga jenis sensasi yang mendobrak popularitas. Bisa dikatakan netizen hari ini kurang bisa berpikir sehat di sosial media, Alhasil dampak kepada semua. Keributan di komentar, sensasi kebangetan, giliran viral malah ngatain, padahal tanpa sadar dia yang bikin viral. Hoho indonesia orangnya lucu-lucu.
REALITA KU HARI INI
Namun terlepas dari segala sifat negatif sosial media pada dasarnya menyajikan hal positif yang kurang dimaksimalkan manfaatnya oleh netizen hari ini. Dan Saya secara pribadi menyadari betapa manfaat media sosial mempermudahkan saya pada berbagai hal, semisal browsing beasiswa, info lomba hingga belajar dan berpenghasilan melalui media sosial.  Wow (Emang udah berapa kali gaji dari blog ini ? wkwkw kata-kata yang haram untuk ditanyakan.) Media sosial nyatanya sudah menjadi bagian penting bagi saya, dan tanpa sadar saya mulai menjadi maniak sosmed hoho dan ini yang cukup memprihatinkan, saya menyadari hal tersebut setelah saya melihat target buku bacaan saya yang tidak kelar, padahal dulu saya menghabiskan satu buku satu hari, dan sekarang hikhiks, saya kadang harus menghabiskan seminggu atau tanpa sadar ada yang sebulan. Bagi saya ini prestasi paling buruk dari dampak media sosial untuk saya. Saya menyadari hal ini akhirnya mencoba mengurangi kadar kepada medsos, tapi memang cukup sulit, dan bersyukurnya pada kondisi interaksi , saya lebih suka face to face jadi dampak dari gadget menjauhkan yang dekat gak mempan bagi saya. Dulu kala SMA suka chatingan tapi hari ini, jarang banget, hehe bersyukur pada satu kondisi walau pada sisi lain saya merasa prihatin. Dilain pihak kehidupan saya di sosmed yaitu pada kegiatan browsing, selayaknya berita, artikel, dan youtube dan yang pasti isinya berita dan pendidikan yang bermutu bukan lambe lumrah yak wkwkw. Jadi saya merasa bisa meminimalisir perlahan dampak negatif yang sering didapatkan. Nah kalau kalian gimana? 
Pada akhir kata saya cuma ingin berpesan kepada para netizen, bijaklah dalam menggunakan medsos hari in.
#H5 #bpn #bpn30daychallenge

1 comment:

  1. Bener bgt kita hrs bijak menggunakan media sosial dg memilah2 mana yg boleh diposting atau tidak bahkan hrs memperhatikan waktu. Jgn menghabiskan seluruh waktu untuk bermedsos ria krn dampaknya akan buruk bagi diri sendiri.

    ReplyDelete