Diskusi peran perempuan dalam pembangunan


 i got a new inspiration

Minggu 30 juli bertepatan Hari persahabatan sedunia 
Pertama sekali, Ucapan selamat Hari persahabatan dunia khusus buat teman ane yang paling jengkelin mpok Lifa dkk.  
            Hari ini ceritanya saya mempunyai Agenda diskusi bersama beberapa teman saya, tapi karena ada halangan akhirnya kami jadi bertiga, satu dapat undangan kegiatan lain, dan satu lagi harus kerumah sakit, (Buat yuna cepat sembuh nak). Singkat cerita dia(mpok lifa) datang 20 menit diluar prakiraan (katanya harus cepat karena teman disana bilang harus cepat kalo tidak telat dan blablabla padahal mulai jam 9 keatas jam 7:40 udah nongol didepan pintu ane hadeuh) dan hebatnya saya kala baru kelar mandi, (mampus salah sendiri tungguin ane kelar lagi jadinya, syukur ane bukan tipe cewek feminim suka tembang alis kemudian melakukan reboisasi dengan cara mengambarna eh!.) ya gitu jadinya kalo pergi bergerombolan, dan gue paling benci bergerombolan imbarat induk itik bawa anak ngekor kemana-mana neng. Dan lucunya yang bilang pertama cepat belum siap ketika sampai di rumah (kan kampret, untung ane bawa bekal jadi makan dirumahnya numpang minum doang, masih saudara gak papa repotin, yoyo balas dendam )  
            Tiba disana tepat waktu malah belum dimulai acaranya, syukur aja ada hujan setelah tiba jadi gak ngerasa nyesal kejar-kejaran hehe, setelah tiba langsung registrasi ulang dan cari posisi terbaik buat duduk (biasaaya orang suka mojok tapi ane suka yang ada wayer mau ngecas)
                           Dan sembari menungggu pemateri cekrek. karena dokumentasi selalu berarti .

 Acara diskusi dimulai dari seorang wanita , (yaiyalah namanya diskusi wanita pastinya wanita neng pemateri) yang saya sukai dari pemateri adalah sikap dan penampilannya yang terlintas santai sekali. well gue kagak pernah kepikiran kalo ia yang jadi bintang tamu, soalnya dengan baju kaos, dan jilbab ala kadar layaknya ketika gue ambil jemuran keluar rumah, mode jilbab yang dipakai. Beliau telah berhasil menarik simpati kami untuk meninggalkan gadget sejenak dan menyimaknya dan memamg, bahasanya yang santai tapi menarik karena membuat kami sebuat terlibat tanpa merasa seperti guru yang memaksa kan muridnya duduk manis mengiyakan apa yang ia sampaikan. dan hal ini juga membuat saya betul tidak melirik hp. (tumben bisa) . dan isi materi nya berbobot banget, berisi dan inspiratif, for me special. tak heran ternyata kakak itu dosen (ya Ampun muda banget) jurusan HI pula( makin klepek-klepek sama jurusan ini) tapi yang jangan tanya namanya ane sering lupa. satu statement yang paling menarik ketika beliau bercerita bagaimana  israel mejadi negara yang paling menjujung tinggi wanita, terutama ketika sedang hamil, si wanita diberikan buku matematika untuk diselesaikan, diberikan makanan yang paling baik, dan segala pelayan terbaik pokoknya gak paling stress deh makanya jangan heran orang yahudi paling dominan berkuasa, profesor, doktor, pokoknya sekarang mereka yang mengusai ilmu pengetahuan. islam mundur pertanyaan kenapa? karena wanita islam tidak menerpakan keislaman layaknya kaum yahudi yang menerpkan status keislaman walau bukan islam.jadi jangan heran inteletuan, dan emotionalnya bagus. tapi tetap saja spritual mereka belum mampu mengalahkan wanita palestina, itulah kehebatan palestina, didalam masa konflik mereka bisa menangsi tapi sesegera mungkin menghilangkanya. coba kalo israel lihat orangtua dibunuh didepannya yang ada langsung bunuh diri" aku gak punya siap-siapa lagi didunia ini, untuk apa aku hidup. kata si fulan" nak itu orang gak ada iman jangan di contek yak.
      kendati demikian wanita didalam kehidupan sangatlah berpengaruh, pertama kondisi ini bisa dilihat dari bagaiamana seorang lelaki memilih calon ibu untuknya ceilah, bahasa kerennya begini. mempersiapkan  mengajari anak agar menjadi anak yang baik, cerdas dan sholeh bukan ketika anaknya balita, tapi dimulai ketika memilih calon istri eyakkk. (gue bener kan).

      dan satu lagi ada pemateri yang berbicara politik, well ane nyimak tapi kurang tertarik mungkin udah klepek klepek sama yang pertama yak, gk bisa move on eh ( sebenrnya lebih ke isinya politik dan ane udah move on dari politik hehe)
                               Coba tebak doi yang mana ?( yang pakek kacamata yang paling tengah.)

     Perempuan makhluk yang luar biasa tapi terkadang terlalu suka merendah diri, padahal mereka lebih tangguh dari lelaki, kita sering mendengar statement seorang ibu mampu menjaga 10 anak, tapi satu anak belum tentu mampu menjaga seorang ibu. dan saya setuju dengan itu. sering kali kita melihat wanita masih dibatasi ruang lingkupnya entah dalam pendidikan atau apapun itu, akhirnya mereka terikat untuk berekspresi dan berinovasi, giliran kesawah boleh alih alih sebagai tulang keluarga tapi kalo kerja kantoran dilarang alih alih wanita didapur doang. ada yang bilang begitu, hayoo siapa yang pernah kenak. kebetulan rumah ane orang yang suka menjujung tinggi pendidikan jadi buat pribadi gk masalah, cuma ketika lihat teman yang terbatas ruang geraknya sering sedih gitu.sedih kadang sering kesal kalo dibilang kuliah s2 dua tinggi tinggi terakhir kerja di dapur.  Bahkan beberapa hari yang lalu mendaptkan berita tentang seorang suami yang memotong tanganya karena istrinya ingin melanjutkan sekolah lagi, dan si lelaki berangapan takut jikalau istrinya menyaingi nya, dan commentar saya tanpa perlu dia kuliah atau melanjutkan sekolah pemikiran si istri sudah mengalahkan suami. Ingat yak, wanita bersekolah tinggin bukan untuk menyaingi lelaki tapi untuk membangun generasi, tahukah jikalau kecerdasan seorang anak diturunkan dari ibunya dan tampan atau jelek diturunkan dari ayahnya??
kalo belum tahu ya gak papa, nanya oang .

 

           

1 comment:

  1. setuju.. tau kenapa ada PKK? karena pemerintah berpikir kalau informasi akan lebih cepat tersebar kalau diseminasikan lewat ibu-ibu/perempuan karena hobby perempuan yang suka banget ngobrol ngalor ngidul. Itu penting buat pembangunan teknis di level paling bawah, yaitu rumah tangga.

    Sekarang bahkan cuma ibu-ibu yang dibolehin ngambil BLT, alasannya simple, kalau BLT diambil sama bapak-bapak uangnya nggak akan sampai rumah. Tapi kalau diambil sama ibu, uangnya pasti digunakan buat hal-hal yang berkaitan sm kesejahteraan keluarga, misalnya beli beras, bayar spp anak, dll.

    jadi ya dari kasus kecil itu aja peran perempuan dalam pembangunan emang penting banget sih. makasih udah ngingetin kalau peran kita itu penting lewat artikel ini haha.

    ReplyDelete