selamat hari anak

first ucapan selamat kepada setiap anak di dunia tidak terbatas diindonesia.  hari ini adalah hari special untuk kalian, berharap banyaknya hak kalian tersampaikan dengan baik. bercerita tentang Hari Anak, kembali mengingatkan kita beberapa kasus belakangan ini seperti pembullyan yang lagi hangatnya, diskriminasi pendidikan terhadap seorang anak yang ingin masuk SMP dan beberapa kasus lain yang pasti sangat memprihatinkan.          





            Dalam kasus nyata yang baru saja sehari yang lalu.  Pembullian yang berakhir dengan kekerasan fisik baru saja terjadi, memang saya tidak melihat langsung, tapi kala itu bisa dipertanggung jawabkan perkataannya. ketika itu kebetulan lagi apes bensin habis ditengah jalan akhirnya berhenti disebuat kios untuk isi minyak, seorang ibu bertanya tentang sekolah sebuah sekolah yang tak jauh dari lokasi kios tersebut. Saya berkata tidak tahu, sekedar info kalo saya pernah kesana. Ibu tersebut bercerita tentang seorang anak yang kabur dari sekolah tersebut karena mendapat perlakuan yang berlawanan di sekolahnya. Sebagai anak baru ditingkat SMP ia masih terlalu polos dalam bertindak bahkan ketika mendapat perlakuan yang kasar dari senior ia tidak berani melapor alih alih takut. Dan akhirnya diam hingga ketika ada kesempatan ia memilih kabur, saya memastikan dengan melihat sendiri bekas luka dan memar ditubuhnya tadi, dan ternyata ia tidak berbohong. Masih dalam tangisan yang terisak ia bercerita. Ia kabur ketika ada kesempatan acara di sekolahnya, hanya berbekal kunci lemari yang disematkan dileher dan uang ala kadar berjalan kaki tanpa tahu jalan keluar dan tahu kemana harus pergi,saya bertanya tempat tinggal beserta no hp orang tua. Tapi untuk  menghafal untuk no orang tua nya saja ia tidak bisa, sekedar tahu jikalau ia beralamatkan tempat yang tidak terlalu jauh dengan lokasi sekolahnya yaitu sekitar 17 km dari sini. Akhirnya karena kondisi  saya yang tidak bisa mengantar saya menyuruhnya duduk sejenak disini. Ia pun terisak duduk di kursi dengan sesekali menyapu air matanya. Saya hanya mencoba menenangkannya. dan berharap ada bantuan hingga ketika ada seorang wanita pulang kampus saya meminta bantuan ia untuk mengantarkanya sampai kerumah. Karena anak nya terlalu kecil untuk naik angkutan umum sendirian. Kata si Ibuk tersebut. Kala itu saya hanya mengingat beberapa hal seperti nama anaknya, tempat nya yang kebetulan berlokasi satu tempat dengan alamat teman saya, jarak antara daerah anak tersebut hanya dibatasi oleh tiga desa. Jadi karena  saya tipikal penasaran akhirnya berinisiatif untuk mencari tahu lebih pasti  tentang kondisi anak tersebut.              
            Nah ini adalah satu dari sekian banyak kasus yang menimpa anak,  tidak berhenti disekolah, dalam lingkungan dirumah sendiri pun banyak anak yang mendapatkan suatu yang tidak pantas, baik dari orang tua atau pun dari saudaranya, semisal jontoh ketika diskriminasi terhadapt anak, pujian atau membandingkan suatu anak dengan anak lain. Sekalipun ada kondisi orang tua yang bermakna untuk mensuport anak maka  bagi saya itu salah, kondisi umur yang masih terbilang muda seperti anak sangat sulit menterjemahkan makna sesungguhnyadari perkataan orang tua, dalam artian mereka imbarat anak kecil yang belum cukup memahami kondisi keinginan orang lain, usia mereka adalah usia terkabulnya permintaan bukan mengambulkan keinginan. Itulah ketika kondisi keinginan tidak terpenuhi mereka hanya bisa menangis. Karena cuma itu yang bisa mereka lakukan. Berbeda usia diatas sekian atau usia menginjak dewasa . kondisi usia tersebut sudah lebih bisa menyikapi suatu masalah yang diberikan semisal ketika dibully karena prestasi yang minim, maka ia mempunyai inisiatif untuk membuktikan ia tidak seperti kata –kata orang diluar sana. Hal inilah yang perlu kita ketahui selaku orang tua  terhadap anaknya. Agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
            Kondisi Lain yaitu tsunami moral yang juga terjadi kepada anak anak saat kini. Dimana dengan mudahnya kita jumpain sekarang kenakalan anak anak bukan lagi istilah remaja. Banyak dari anak anak melakukan penyelewengan semisal mencuri, berbohong bahkan yang tidak bisa terbayangkan untuk seusia mereka.ha ini karean metode atau cara pengejararan yang salah baik, adapun metode yang salah dalam mendidik anak akan saya sampaikan untuk post berikutnya nah semisal contoh seperti memaksakan kewajiban tanpa memberi pemahaman atau memberikan isyarat negates semisal seperti kalau kamu tidak belajar kamu akan bodoh seperti dia, padahal seharusnya kalau kamu mau berusaha lagi kamu akan lebih baik dari dia. Nah itu adalah salah satu dari beberapa cara. Metode sangat diperlukan dalam setiap hal. Karena itulah kunci sukses dalam mendidik anak.  Saya merekomendasikan kepada setiap orang tua dan calon orang tua kelak untuk menonton film I am not stupit too , film singapur yang berhasil membuat saya berlinang. Dan saya banyak orang sadar juga setelah melihat film tersebut.
            Anak adalah  calon pemuda, yang mana akan mejadi penerus generasi bangsa oleh karena itu Mereka berhak mendapat perlakuan yang sama baik segi pendidikan, perlakuan,hingga perlindungan, oleh karena itu arahkan dengan benar karena iya akan mengikuti arah apa yang ditunjukannya.
Selamat hari Anak                        


No comments:

Post a Comment