Hobi Jalan-jalan menjadi celah untuk mengeksplorer banyak hal selain tempat, yaitu selayaknya makanan. Saya tidak menyangka kegemaran mencicipi beragam makanan baru sempat membuat saya kebelet jadi food vlogger di youtube dengan kondisi selayaknya orang fomo musiman. Namun lucunya ini bertahan sampai sekarang di niche itu walau belum menata ulang postingan lain yang random. Saya masih gemar berburu konten masakan baru. Terlepas dari berhasil tidaknya saya membangun channel youtube dengan kiblat konten mayoritas makanan. Ada cukup banyak drama suka duka yang telah saya lalui yang mungkin jadi barang pertimbangan juga bagi kalian yang juga tertarik.
![]() |
Sei sapiku yang kini sudah tutup di banda aceh |
- Kena Scamini adalah salah satu bagian yang familiar bagi kita yang perdana ke tempat orang atau ke tempat makan baru yang asing di perjalanan. kalian pasti pernah lihat konten viral dimana makan di warteg berakhir dengan harga 700 ribu? Jujur ini adalah hal yang paling di takutkan melihat tidak semua tempat makan aware tentang ini padahal merunjuk UUD perlindungan konsumen Nomor 8 Tahun 1999, hingga Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 35/M-DAG/PER/7/2013 para pelaku usaha wajib mencantumkan harga dan tarif jasa. Namun kejadian dilapangan selalu berbalik, tetap selalu ada pedangan yang nakal, terkhusus kalau tempat yang terlihat sederhana yang menjadi alasan kita mampir dan tidak terlalu khawatir dengan harga eh malah berakhir kena scam. Saya pernah kena scam dengan harga 3 kali harga normal di tempat lain dengan rasa yang terlihat seperti saya costmer percobaan. Siapa yang gk emosi coba..
- Rawan penyakit
Saya tidak menyangka sekarang punya riwayat kolestrol di usia 28, dikala orang melihat sebagai orang yang cukup kurus seperti kurang makan, manulstrisi atau mungkin kurang berkah sehingga makanannya gk jadi daging. Menjadi foodie nyatanya membuka peluang besar untuk beragam penyakit layanya kolestrol, gula dan beragam jenis lain karena hobi incip-incip makanan. Sekarang ke khawatiran saya ialah pcos karena melihat salah satu teman saya mengindapnya. Akhirnya saya mulai membatasi makanan seperti mie seminggu sekali maksimal banget, gk makan sosis, nuget atau teh lagi kecuali tidak ada ospi lain ketika mencari tempat baru dan juga jadi gemar minum jahe, air hangat, dan jenis probiotik lainnya untuk menetralkan lambung saya yang sering di kunjungin makanan viral. - Nyicip makanan gak layak
Adalah sebuah troma bagi saya jikalau mengingat ini, sejujurnya ini bukan pertama kali nyicipin makanan basi dan yang gk layak, tapi saya pernah menghabiskan setengah perkedel yang ternyata sudah di huni oleh ulat atau belatung! bayangkan betapa mualnya saya, bahkan ketika komplen pihak tempat makan mengelak dengan kata gk ada kak, makanannya baru semua (jadi dikira saya niat bawa belantung buat jatuhin makanan dia apa) jelas-jelas mereka bisa lihat belatung atau sejenis ulatnya masih bergerak dengan kondisi di dalam yang belum saya gigit habis, jujur saya sangat emosi namun karena momen waktu itu daerah tempat makan kakak saya kerja jadi kaka cuma suruh keluar tanpa komplen lagi karena takut di tanda juga kak saya. Lucunya kami bayar makanan gk layak itu dengan harga yang scam juga. - Susah kontrol berat badan
Jujur saja alasan lain saya ingin terjun mencoba keberuntungan di niche foodie ialah untuk menaikkan berat badan, hal ini karena nafsu makan saya sangat minus tapi hobi nyicip makanan baru. Kebetulan saya bukan orang yang picky makanan jadi sayuran, minuman bisa di acc semua kecuali pete (sumpah pahit banget sampai troma pertama kali makan.) namun lucunya berat badan saya tetap tidak bertambah bahkan saudara saya bilang kamu beruntung bisa makan apa saja gk gemuk. nanti usia 30an minum air putih aja naik sekg. Hal ini tentunya menjadi momok menakutkan karena mengingat beberapa youtuber yang berat badanya naik hingga bikin susah bergerak benar-benar ada kejadian, ada youtuber mukbang bahkan memilih memuntahkan makanan setelah konten makan terekam karena khawatir jadi gemuk, dan yang lainnya memilih mengedit potongan video mukbangnya seperti yang pernah viral. namun beberapa benar-benar berhasil bis mengontrol makan seperti tanboy kun dengan porsi makan yang sudah kewalahan untuk di bayangkan saja. - Kantong kering
Hal yang paling sering menjadi kendala lain ialah persoalan finansial, terkhusus untuk kita yang baru merintis harus berburu konten makan tentu perlu modal yang lumayan belum lagi mengingat kadang setelah effort keluarin duit malah di scam entah harga atau rasa dari penjual yang sangat jauh dari ekspetasi awal kita. Pada sisi lain saya mengakali dengan membuat kumpulan video dari yang sudah pernah saya coba untuk memperbanyak khasanah konten semisal "lima jenis mie favorit anak kos" yang isinya kumpulan video short jenis mie yang sebelumnya sudah saya incip mulai dari pangsit, bakso, mie ktiwau, indomie, mie aceh sampai makanan jepang yaitu ramen dan sejenisnya. Hal itu cukup berhasil untuk membuat akun selalu aktif dari interaksi di beranda mengingat orang suka makanan terkhusus lagi lapar.
#foodie #foods #mukbang #asmr #foodgram #food
Kadang saya percaya influencer (nama yang diguna di Malaysia) ini cuma mahu menaikkan nama atau brand mereka sahaja. Kelak mereka akan berubah kepada cara mencari makan yang lain pula. Reviewer hanyalah sekadar batu loncatan.
ReplyDeleteBenar karena influencer konten makan peluang diserang ragam lebih besar, belum lagi kontrol makanya
DeleteSangat mencabar jadi food vlogger ni. Terutamanya dari segi kesihatan. Kena memilih makanan yang sesuai dengan kondisi diri sendiri.
ReplyDeletebenar harus kontrol tiap waktu
Delete