Siapa yang tidak suka seafood? postingan mukbang lobster dan kepiting yang sering muncul di beranda kala ramadhan telah menjadikan saya juga sebagai pencinta seafood. Namun siapa sangka ketika ingin menyatap seafood, tempat favorit yang bisa dikata pelarian saya telah hilang beberapa tahun belakangan yang membuat saya sempat kewalahan mencarinya, tapi syukurnya tempat ini kembali ditemukan oleh saudara yang juga ngindam kuah tom yamnya yang begitu kaya akan rempah.
Ini bisa dikatakan salah satu tempat favorit kala ngampus yang sempat hilang diperadaran dalam waktu yang lama, yang akhirnya setelah bertahun-tahun ketemu lagi ditempat yang masih terbilang dekat untuk dijangkau dari posisi lama yaitu di kawasan Lampulo, Kampung Mulia Kota Banda Aceh. Tempat ini berjarak kisaran kurang lebih 7 km dari Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh dan sejujurnya rute tempat tersebut sempat buat saya tersesat kala kedua kalinya kesini. Tapi semua termaafkan karena seafoodnya yang bikin nagih hehe. Sebenarnya saya sering mampir tempat ini dulu sebelum pindah dan hilang, namun ide untuk menulis postingan ini muncul kala sedang silaturahmi blog dan menemukan menu andalan dan nostalgia yang dipenuhi beragama kuliner yang bikin haus mata dan perut secara bersamaan. saya langsung teringat ke menu andalan saya yang satu ini, yang benar-benar membuat nostalgia kala masih jadi mahasiswa dan bolak balik kampus. Saking seringnya kesini dulu, saya tidak sadar jikalau tempat ini harusnya masuk post karena menandakan sebagus itu tempat ini untuk direkomendasikan, apalagi rantingnya di google maps juga sangat baik yaitu 4.8 yang berarti menunjukan indikasi banyak orang yang setuju dengan opini saya juga.
Adapun nama tempatnya ialah Samudra Kuliner yang berlokasi tempat di samping king gym (masih owner yang sama) tempat ini telah berdiri sejak 2009 dengan mengadopsi konsep prasmana yanag mana menyediakan beragam jenis makanan terlepas dari seafood yang begitu ragam hingga menu umumnya entah itu nasi goreng, nasi kampung, steak ayam, sapi maupun snack layaknya ubi rebus, potato wedges, omelet dan onion ring hingga bagian sayur kuah seperti kangkung terasi, capcai dan sop tom yam seafood yang jadi primadona saya untuk selalu balik kesini.
Alasan saya menyebutkan tempat untuk rekomendasi tom yam itu bukan hiperbola, sebagai pencinta tom yam saya suka berburu beragam tempat yang memang target utamanya adalah tom yan. Ada beragam jenis temuan saya kala berburu tom yam mulai tempat dimana tom yamnya seperti kuah asam bersoto, ada yang rasanya hambar dengan sensasi pedas bikin asam lambung kumat, hingga ada yang rasanya cocok tapi dengan porsi bikin emosi alias kaya akan bawang putih dan sereh doang isi udangnya cuma dua dengan jagung sebesar gempalan tangan balita. Parah! bikin kapok padahal rasa lumayan banget. Namun syukurnya tom yam disini benar-benar jadi favorit saya, terkhusus kuahnya yang kaya rempah dengan sensasi pedas yang pas alias tidak bikin asam lambung kumat dengan harga 50 ribu kalian bisa menikmati tom yam yang kayak dengan isi seperti jamur, ikan, cumi, hingga undangnya yang gak pelit. tapi jujur berapa kali kesini udangnya gk fresh baik dari bau maupun rasanya sudah berbeda agak lembek (efek di freezer mungkin ya) tapi karena saya tidak terlalu obses dengan udangnya jadi tidak masalah. Bau sereh yang ditumis sangat harum dengan beragam rempah tambahan yang menjadi penyedapnya, sensasi pedas yang berasal dari cabe rawit menambah khasanah rasanya yang sudah gurih, jamur disini mejadi favorit saya selain berburu kuahnya yang asam dan sedikit pedas manis. pokoknya lidah orang aceh yang suka akan asam ini memang cocok banget. Saya bahkan sempat meracuni kakak saya yang lain untuk kesini juga, dan dia setuju kuahnya memang seenak itu. Apalagi kala musim hujan begini, Pernah juga nyoba ragam menu lain seperti mie, ayam tapi kalau tom yam memang disini juaranya sih kecuali kalau kalian gemar udang mending bungkus aja nambah udang dirumah jaga-jaga semisal dapat gk fresh juga. tapi kalau kuahnya gk pernah gagal sih.
Namun lokasi tempatnya mempunyai tempat duduk yang terbatas sehingga kalau jam siang agak sulit cari tempat. mengadopsi tempat makan semi kayu yang hanya tersedia di lantai dua sedangkan lantai satu jadi difungsikan sebagai tempat parkir motor dan dan kamar mandi Sehingga di atas punya tempat yang bisa di bilang terbatas pada jam - jam padat. Tempat ini nyatanya selalu ramai di waktu ketika kita sedang kelaparannya. Terutama lokasinya yang juga berdampingan dengan gym yang persis disampingnya, jadi selalu harus cepat kalau siang atau sekalian makan sore kalau sudah sepi dari jamuan banyak orang. Oya kalian bisa mengintip langsung akun instagramnya yaitu @samudra.kinggym. Pada sisi lain tempat ini juga menerima nasi kotak hingga katering kantor juga. tapi herannya tetap kewalahan kalau masuk jam siang padahal posisi masuk ke dalam kampung juga lho walau di pusat kota. Nah Btw kalian jadi tertarik mencicpinya atau gak nih..
No comments:
Post a Comment