Tuesday 14 August 2018

Catatan pagi

 Challenge to me 
ok untuk kali ini saya ingin berbagi cerita tentang tantangan saya bulan ini yang berisikan tantangan 150 buku selama tahu 2018. berhubung tidak semua buku yang saya baca menarik jadinya saya post buku menarik sahaja hehe. nah untuk buku kedua saya ini adalah hadiah dari kakak saya, serius suka banget. banyak pelajaran yang dikemas dalam bentuk cerita yang membuat saya merasa jlep, karena memang faktanya cerita merupakan salah satu cara mendidik terbaik karena ia mengajar kita mengambil kesimpulan tanpa merasa digurui atau menggurui. untuk lebih tepatnya mari dismak paragraf selanjutnya hehe.

untuk buku ini berisi banyak cerita yang menjadi renungan dalam menyikapi persoalan dikehidupan sehari-hari. ada banyak cerita ringan yg mempunyai hikmah dengan pemaknaan yg cukup "Jlep" maksutnya kenak banget. Adapun salah satu nya ialah cerpen yang berjudul Raji:
RAJI. :
Izin cuti untuk bisa mudik akhirnya ku dapatkan, walau hanya semingga tentu kumanfaatkan semaksimal mungkin, hal ini menjadi alasan untuk ku mengunjungi teman lama kala bermain, Namanya Raji. Ssetelah kuputuskan untuk hijrah ke Jakarta, kudenganr ia juga merantau ke balikpapan katanya ia ikut proyekan, dan menrunt info kini ia sudah balik dan mengurus sapi sapi nya. aku tersenyum nyinyir sudah bisa ditebak lah pada akhirnya balik kekandang juga.
Akhirnya langkah kaki ku berhenti di depan rumahnya, Kuketuk pintuh rumah sembari mengucapkan salam, seorang wanita muncul dibelakanga pintu.
Lah Aryo, masuk Ariji didalam, ibu Sasmi mempersilahkan ku. kuperhatikan seksama, tidak banyak yang berubah setelah 15 tahun berlalu.
"Aryo? kapan datang, piye kabare? tiba tiab Raji keluar dari balik tirai kamar,
sabtu kemarin, kabar Apik, oya kudengar kamu mau jadi bapak ya?? selamat ya bakal jadi paman aku bentar lagi. hehe"
Layakanya sahabat lama, kami pun mulai berbagi kisah gelak dan haru kehidupan kami yang kami jalani. Raji masih tetap seperti raji yg kukenal dahulu, misteruis
Ya gini kegiatan aku yo, banyak nganggur-nya. kalau pagi setelah nyari rumput buat sapi ya tidur hehe. orang tak sekolah kayak aku mau kerja kantoran kayak kamu ya ndak bisa, bisanya kesawah. Katanya sembari menganti posisi kakinya.
"Ikut ujian persamaan saja, atau kuliah D3 Yang disesuaikan sama bidang mu, saranku,
" pengennya begitu, aku wes kadung males hehe.
memang selain iblis malas adalah musuh yang nyata batinku,
"kemarin katanya mau ngumpulin usaha dulu, jadi usah opo ?"
"Modalku habis untuk berobat mertua, mendengarnya aku hanya menganggut-manggut, sejujurnya aku agar terganggu dan mengeluhkan sikap raji yang sudah terkontaminasi oleh budaya "Nerimo" yang menurutku tidak pada tempatnya , hal ini membuat orang pesimis dan tidak mau berjuang untuk mengubah nasib.
Mencari modal selalu menjadi alasan untuk merantau dan pergi jauh dari keluarga, plus ndak mau ditanya sama keluarga kerja apa? tapi ujung ujungnya pulang rantau tak punya tabungan malah kawin dan tinggal sama mertua.
Dalam hati aku bersyukur meski kini aku hanya sebagai pegawai swasta tapi aku sudah punya posisi yang bagss ditempatku bekerja dan bisa mencicil tempat tinggal yang layak dan yang pasti tidak menyusahkan kedua orang tua,setidaknya aku tidak jadi penganguran dan ada aktivatas rutin.
Istrimu dimana?
Ngajar di Tk Al falah, semiggu lagi baru cuti.
Lah suami macam apa, istri bekerja malah suami nya yang molor dirumah. keterlaluan
" Sudah coba ajuin kredit usaha kecil dikoperasi? lumayan usahnya bisa bikin dipakai buat usaha bikin warung atau buka konter pulsa. usulku.
" Ndak yo, aku ndak mau membebani keluargaku sama utang khawatir ndak bisa bayar cicilan , hidup seadanya aja." katanya
Ini nih mental penjajah, hello hidup ini tidak cuma mikir makan dan minum saja, tapi juga kalian juga harus memikirkan hidup layak, tempat tinggal layak, pendidikan yang baik untuk anak dan jaminan kesehatan. Lama lama aku geram ngomong sama dia, akhirnya siap adzan aku pun pamit pulang
Sampai dirumah kutumpahakan semua uneg uneg kepada emak, walau kutahu buat apa jengkel dengan kehidupan orang lain.
"Dia memang petani, istirahat waktu bisanya, karena dia dari subuh sudah kesawah ngecek air dan ngantar ibu mertuanya ke pasar jualan sayur berlanjut antar istri dan baru berlanjut cari rumput untuk sapi,. emak sering berpapasan dengan dia, rajin betul dia, kalau belum magrib ndak pulang." emak mulai menceritakan rutinitas Raji.
"kemarin Abis kebanjiran dan banyak bangunan yang ambruk alhamdulilah berkat dia bisa berdiri lagi, sekolah mu dulu, dan itu sumbangan dia, atap hingga tiang,"
aku melongo mendengarnya
"Setelah pak sasmi meninggal, bu sasmi sempat stres memikirkan keuangannya, karena uang tidak cukup untuk menyekolahkan retno dan henti, Akhirnya Raji menyewakan lapak dipasar untuk ibu mertuanya berjualan dipasar dari sayur hasil kebunnya sendiri, Syukur banget punya mantu kayak Rijo yang mau bantu mertua cari nafkah dan menyekolahkan adik iparnya sampe lulus polisi," kamu mana tahu.
aku makin terkejut " lah kenapa Raji masih tinggal di rumah mertuanya dan ndak beli rumah sendiri,..?
"Kemarin dia udah nawar sepetak tanah didekat rumah haji hambali, tapi ndah jadi beli karena katanya buat berangkatin haji bapak dan ibunya, Kalau gak salah setahun lagi berangkat, duh senangnya ya,
jlep aku kehabisan kata-kata. pertanyaan dan keluar dikepalanku hilang sirna seketika.
Raji yang kupkir seorang pemalas dan mengantungkan diri pada istri hingga hidup dan menumpang dirumah mertua rupanya seorang juragan sapi yang mana dengan sapinya ia mampu memakmurkan mesjid, menghajikan bapak ibunya hingga ketekuannnya merawat kebun dan ladang memberikan kesempatan
untuk bisa membantu anak kampung bisa bersekolah lagi hingga adik iparnya hingga bertittle, padahal ia sendiri hanya seorang tamatan STM. dengan nilai pas pasan, tidak berdasi dan awam dengan teknologi tapi ia paham dengan makna berbagi dan memberi. Sedankan aku yang sudah bergelar, dengan kerja yang cukup nyaman dan menjanjikan apa yang telah kuperbuat untuk orang lain ??
Well itu salah satu cerita yang cukup menarik bagi saya. Selain sebagai motivasi kita tahu cerita adalah sistem pengajaran yang paling ampuh, karena itu mengajari tanpa merasa digurui, dan saya melihat betapa banyak kejadian di cerita tersebut mengambarkan kejadian yang sama dengan kejadian saya sehari hari. Banyak juga quote indah dan menarik yang terrangkai indah disetiap lembaran, selain disisipin dengan cerita dan kutipan menarik, banyak fakta yang membuat saya betah dengan cerita ini karena secara langsung 3 poin saya dapatkan, kutipan, pengetahuan dan pengajaran sehingga buku ini mejadi salah satu rekom saya. well ini hadiah ultah saya dari sista sekilas cover terlihat biasa tapi isinya luar biasa. itulah kenapa ada istilah don't judge by cover. karena pelabelan tidak pernah dibernakan.

Nah bertambah lagi deh buku favorit saye. <3

No comments:

Post a Comment