Jadikan Buah lemon itu manis Rasanya

  


"Barangsiapa yang oleh Allah, dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji oleh-Nya." Al Hadits 
Adalah Sebuah fenomena yang sedang kita hadapi saat ini, berhisteris, mengeluh, meneriaki kekecewaan yang ditimpahkan kepadanya. “ Aku tak sanggup, ujian ini terlalu berat.” Seakan ujian memikul bumi layaknya Titan dalam mitos dewa yunani. Padahal Allah telah berkata {Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.} (QS. Al-Baqarah: 216) 
Hal ini sepatutnya bisa menjadi pegangan kepada kita selaku hamba yang taat, untuk selalu berhusnuzon kepada Allah, selalu berprangsaka baik mengambil ibrah dari perkara yang dihadapi bukan berkeluh kesah atau atau update status selayaknya di Fb,. Sebagai contoh Allah timpahkan ujian untuk mu dengan harapan kau kembali berkisah suka dukaamu di seperdua malam dalam sujudmu, tak rindukah engkau dengan sang penciptamu ?. Tentu saja tidak itu karena kita selalu berprangsagka buruk atas kondisi yang kita dapatkan. Hal ini lah menjadi salah satu penyakit hati yang susah untuk disembuhkan, selalu fokus pada hal negatif. 1000 kebaikan akan lenyap ketika muncul satu kesalahan, bukanhkah demikian?? Anda lebih tahu

Sebuah pepatah barat yang masih menjadi slogan untuk orang banyak. Kita tahu buah lemon itu asam, sangat tidak enak untuk dirasa, tapi ketika kita amanahkan kepada orang yang bijak iya bisa menghasilkan pundi dari buah lemon itu. Kalian bisa padukannya dengan gula maka manis terasa, kalian padukan di dengan kelapa maka pemasukan uang lebih terasa. Orang cerdik akan berusaha merubah kerugian menjadi keuntungan. Sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda. Itulah kekuatan dari husnuzon. Ia melihat peluang dalam setiap kondisi, karena ia selalu berpikir positif.

Wilian james pernah berkata penderitaan membuat seseorang mencapai batas yang tak pernah ia bayangkan. Andaikata Abi Dzuaib al-Hudzali Tidak semenderita itu, mungkin belum tentu akan lahir nyanyian puitis yang mampu membungkam mulut zaman, membuat setiap pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan saat mendengarnya kembali. 
Dengan demikian keterburukan, keterasingan dan penderitaan adalah salah satu cara timbulnya kreativitas dan produktivitas. Seorang penginspirasi lahir dari mereka yang berasal dari kondiri terburuk dan berhasil mengubahnya. Mereka yang bukan sekedar biasa biasa saja, melainkan mereka dengan kisah miris nya yang mampu membuat hidupnya menjadi luar biasa. Itulah mereka yang selalu melihat sisi positif yang berimbas berhasil lulus dari seleksi alam yang kejam. 
Dalam sebuah buku yang berjudul The Amazing Husnuzon dikatakan, :

Ada 3 keutamana dari Husnuzon itu sendiri :

1. Kehatanan
Sebagaimana yang dikatakan oleh Bruce lypton, seorang yang selalu berpikir positif akan senangtiasa membuat dirisnya bahagia, Sebab seorang yabg berpikir positif meski tengah didera oleh beragam kesulitan dan dihadapkan pada kejadian yang mengerikan sekalipun, hatinya akan selalu tenang, ketenangan tersebutlah yang membuat hati menjadi rileks dan kemudian berimbas dengan keluarnya hormon Endorphin dari dalam tubun, adapun Endorphin sendiri merupakan senyawa alami yang bertanggung jawab untuk memberikan efek bahagia. 
2. Ibadah 
Allah pernah berfirman, pergilah ke hambaKu dan Timpahkanlah berbagia ujian kepadanya karena aku ingin mendengar rintihanya (Hr Thabrani dan Ummah). Rasullulah juga pernah berkata “ Berdoalah kepada Allah dengan Keyakinan Bahwa doa kalian akan dikabulkan, tingkatkanlah husnuzon kepada Allah karena keyakinan atas pertolongan dari Allah pasti akan datang. Bagaiamana bisa, anda akan mendapatkan pertolongan jikalau anda sendiri tidak berpikir positif tentang pertolongan itu? 
3. Ikhtiar 
Ini adalah alasan utama yang ditulis dalam buku ini, Ikhtiar dalam hidup merupakan sebuah keharusan. Ia menjadi perintah utama ari Allah juga menjadi sebab berubahnya seseorang. Usaha yang disertai dengan positive thinking tentang usahanya tidak akan bisa berhasil. Kita harus senangtiasa mempertebal husnuzon ketika beriktiar. 
Ada sebuah kisah menarik yang cukup terkenal dikalangan kita yaitu tentang dua ekor kodok.
Alkisah, ada sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang yang dalam. para kodok lainpunpun mengelilingi lubang tersebut. untuk melihat temannya. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka tidak akan selamat, karena dalamnya lubang tersebut.
Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu sembari mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan. Kodok A  tetap mengatakan untuk berhenti melompat karena akan sia sia dan berakhir mati juga. sedangkan kodok B tetap melompat di antara riuh nya sorakan untuk berhenti karena melakukan perbuatan yang sia sia.
Akhirnya, Kodok A mati. Sedang kodok B tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja karena pada akhirnya juga akan berimbas seperti kodok A, Hal itu perkara sia sia teriak mereka.
Tapi Kodok B, Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil. Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.
Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya “Apa kau tidak mendengar teriakan kami?” Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan
bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut. Lihatlah betapa positif positif thinking itu munjarab untuk banyak Hal selain baik kesehatan ia menjadi salah satu pemicu dalam segala hal dan usaha kita.
Oleh karena itu kita sebagai muslim harus selalu berpikir positif layaknya menjadikan buah lemon manis rasanya. Sekecil kecilnya, kita selalu menanamkan dalam hati  jikalau

#muslimah #refleksi #muhasabah

Segala bentuk ujian dari Allah merupakan salah satu bentuk diangkatnya derajat lebih tinggi.

2 comments:

  1. "jadikan buah lemon itu manis rasanya"
    seingat saya kata2 tersebut muncul disebuah buku terlaris didunia. la tahzan karya dr aidh al-qarni.
    coba baca bukunya, keren!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. yups benar sekali, saya juga membaca nya dari buku tersebut. Kebetulan artikel ini hasil pidato saya dari 3 referens buku salah satunya La tahzan

      Delete