Sunday, 28 September 2025

Gagal berburu dolphin berakhir snorkling di pulau rubiah

September 28, 2025 5

Saya masih tidak menyangka bisa ke sabang dalam satu bulan dua kali di tahun ini, rasanya benar-benar kejutan. Kondisi berpihak ke saya setelah penantian hampir lima tahun lebih untuk bisa sampai ke tugu Nol KM (wishlist lama berhasil juga saya tunaikan).  Akhirnya kulit yang belum tuntas kebakar terik lanjut part dua lagi huhu.

snorkling di pulau rubiah
            Keberangkatan kali ini memenuhi janji dari kakak untuk mengintip dolphin di laut lepas, target dan pembukuan sudah saya buat dengan denah dana dan list tempat yang bakal kami kunjungin. Chat gpt kembali jadi andalan namun  jadi gagal ketika kakak  bertitah "jangan ngikut gpt, bisa jadi gk relevan karena mereka ngumpulin informasi dari web yang mungkin sumber terbitnya gk ketahuan takut bukan yang terbaru. seperti beberapa kasus yang pernah kejadian" Kata-katanya terdengar make sense  dan akhrinya modal simsalabim saya pindah kiblat ke  igeh dan menemukan info tapi rada terbatas. Berangkatlah kami di jam 7 pagi dengan harapan naik kapal jam 8 pagi seperti perjalanan dengan squad KPI kemarin. sejujurnya kondisi kali ini sedikit beda tipis tapi tetap agak ngosngosan efek gk booking  tiket kapal sebelumnya jadi walau pergi cepat harus antri lagi. 
    Alurnya masih sama kami sewa motor dan setelah turun kapal langsung berburu tempat makan, tempattnya pilihan opsi awal dari kakak yang sudah kesini, makanan dan view sepaket bagus untuk direkom, tempat ini juga masih populer dan jadi spot utama yang sangat ikonik untuk mereka yang main kesabang. sekalipun banyak tipe tempat makan dengan konsep pemandangann yang melimpah ini adalah tempat yang paling ramai di mention di tiktok dan ig. Akhrinya kamii makan dan melepas leha sejenak sebelum ke tempat utama di iboih. 
liburan ke sabang
Tempat ishoma sebelum lanjut ke iboeh, salah satu tempat hits di sabang
    Perjalanan ke iboh terhitung waktu yang lumayan untuk kami mampir ke banyak tempat dulu, karena jaraknya bisa menempah waktu kisaran dua jam atau lebih tergantung banyak bertentinya kala mengendarai motor, melewati kota utama membelah gunung yang begitu berbelok naik turun benar-benar dilaur ekspetasi saya setelah kesini 10 tahun lalu, rasanya seperti beda alur padahal saya dulu sudah sampai kesana. Fyi Iboeh adalah salah satu kawasan di kota sabang yang menjadi destinasi incaran di kota sabang, ciri khas yang dijual di tempat inI ialah air lautnya yang jernih banget sehingga jadi tempat berkumpulnya para penggemar snorkeling & diving yaitu di Pulau Rubiah yang jarak tempuh dari iboeh kisaran lima menit menggunakan speed boat, tempat ini lah yang terkenal sebagai taman laut, kesanalah para turis luar kota umumnya berkiblat selain NOL KM nya, bahkan banyak juga yang kesini untuk berburu dolphin yang menjadi spot (ets disini maksutnya cari keberadaan dolphin yang terbit pagi-pagi  bukan berburu untuk dimakan ya..  tapi ngntip dolphin liar yang kejar-kejaran untuk kasih makan igeh story)  sayangnya untuk trip ini ternyata cukup hokian alias gak selalu ketemu mereka, lantas timbul pertanyaan kalau gk ketemu gimana? Nah pada opsi ini biasanya pemilik boat bakal nyoba sore lagi untuk cari dolphin tapi terkadang memang gk rejeki ketemu aja dan jikalau tidak ketemu uang tetap hangus karena bayar bensin mbok.

    Setelah mendengar penjelasan tersebut kami yang tiba di iboeh jadi puyeng, stengah mikir segala pontesi dan peluang yang paling aman akhrinya kami gk jadi alias skip trip dolphin karena harga boat dihitung perkapan bukan perorang jadi semakin ramai semakin murah sedangkan posisi saya pergi cuma berdua alias tidak bergroup, jadi agak mahal kalau untuk dua orang patuan jika berakhir gk ketemu, beda khusus kalau ada 5 orang patungan kalau gk ketemu dolphin gk nyesek banget keluar uangnya. disini kami langsung berpikir beruntung banget  yang trip rame. Haduh akhrinya list utama kami berubah haluan menjadi snorkling saja berhubung itu yang paling aman dan save kantong. 

    Kala kami sampai di iboeh orang-orang langsung menghampiri menawarkan jasa agent beragam jenis, entah diving, snorkling hingga trip dolphin. seorang kakek terlihat gigih mengejar sampai mengantar kami cari penginapan juga sekalipun kami bilang sudah tahu kemana harus pergi, karena ini bukan perdana untuk kakak saya. Agak nyebelin sebenarnya, karena kami juga paham kemana, dimana dan harus gimana, namun karena capek akhirnya saya ambil no beliau setelah beragam upaya yang dilakukan membuat saya ingin langsung pergi jauh dari berbicara dengan beliau, bukan durhaka ya, baru sampai setelah dua jam perjalanan langsung di tawarin snorkling benar-benar bikin puyeng. Pegal encok belum selesai langsung snorkling? yang benar aja dah. Mending langsung kabur ke penginapan tidur.

penginapan di sabang
Penginapan  di iboeh

      Balik ke si kakek, beliau menawarkan snorkling sore setengah memaksa namun karna lelah kami iyain walau dalam hati ogah orang baru sampai suruh nyemplung, akhirnya kami langsung gercep ke penginapan  tidur dan bangun kala jam lima dimana gk cocok lagi snorkling, ceritanya setelah magrib baru kami keluar untuk cari makan eh langsung kepergok beliau dong, seakan diintai keberadaan kami. Akhirnya lanjut lagi part dua jiwa sales beliau "tadi saya mau ngetok kamar gk sopan, tapi lupa minta no adik karena gk miskol gk jadi deh, padahal sebelumnya anak saya mau berangkat saya tahan suruh tungguin dua orang lagi, tapi karena benar-benar gk kabar langsung lanjut juga si anak karena bawa orang lain juga kan (kasusnya jasa yang di tawarkan snorkling pakai guide dengan sewa peralatan sama beliau dan jasa guide dari anak beliau juga) kami mengangguk setengah kelelahan wajah letih merespon pelan sembari menjawab singkat ia pak capek kali tadi, kebangun bahkan siap ashar itupun gk kuat keluar masih pegal tadi, setengah mengelas kami jawab singkat walau sebenarnya kami gk bohong kalau tidur karena capek perjalanan dari jam 7 pagi udah gerak dari rumah dan  jam 1 siang baru sampai ke penginapan di iboeh. Namun seperti saya kata bapak ini sangat gigih dan sekarang meminta no saya. otak saya berputar cepat "gk kan lolos ni" dalam hati batin saya. tapi tiba-tiba saya jadi pinter bersilat lidah akhirnya entah gmana cara kami lolos lagi dari beliau lagi, sumpah benar nguras energi kasusnya seperti di sergap sama buibu di kampung inggris pare yang maksa beli pensil jadinya, saya langsung ingat kesana waktu berinteraksi dengan beliau.

    Malamnnya kami berdiksusi sebelum pagi bakal disergap bapak itu lagi, sejujurnya tanpa pakai guide aman saja karena ini bukan perdana kami kesini, namun namanya orang cari uang ya, akhirnya kalau besok disergap ambil aja tapi sebatas sewa alat snorkling untuk saya saja, karena kakak bisa berenang tapi tetap gagal alias bapak itu maksa di paginya harus berdua sewa karena udah ambil di bawah agennya bapak ini jadi merasa bertanggung jawab entah tiba-tiba bisa keram beliau kekeh pokoknya kami kalah padahal bisa saja kami sewa alat snorkling lain dipulau rubiah setelah nyebrang sana, memang terlahir sebagai sales. "Pokoknya sewa dua pelampung", akhirnya beliau menang, setengah jengkel sebenarnya kami bukan persoalan uang karena merasa tidak nyaman di atur semua dan tak sampai disitu, kini kembali beliau manawarkan paket guide plus photo di bawah laut dan kali ini kami berhasil kabur alias karena merasa selalu kalah kami iyain aja sampai disana kami cari guide lain. karna beliau bilang nanti setelah nyebrang ke tempat ini terus ya,  Intinya kami diarahin pakai jasa di beliau semua jadinya nyebelin karena kami mau milih tapi di setting semua sama orang. Setelah berhasil pindah ke pulau rubiah yang menjadi destinasi tempat kami snorkling dari pulau iboeh tersebut, akhirnya kami cari tempat diluar perintah bapak tersebut, karena pasti bapak itu banyak banget dapt target dari iboeh saja semua yang datang langsung disambut beliau. Rata-rata yg sewa alat snorkling dan boat lewat beliau karen gigih banget nyamperin setiap muka baru. akhirnya kami menang juga sesi ini.

snorkling di pulau rubiah

     Akhirnya kami menemukan tempat baru untuk sewa jasa guide yang membuat kami lebih tenang karena  menawarkan senormalnya jasa alias gk ngebet jadi lebih nyaman walau trip dolphin nya gagal. Ini benar-benar kondisi yang pas, suasana pagi emang lebih merekah untuk snokling ketimbang siang, hari kemarin kebetulan siangnya keluar penginapan di jam 10 kami sudah langsung ke pulau rubiah dengan kondisi terik dan lupa bawa sunblock. guide saya juga cukup membantu banyak untuk saya yang pemula sampai mengarakan pose yang pas dengan beragam ikan, makhluk laut ini sangat akrab dengan manusia sekan sadar mereka adalah primadona yang membuat orang-orang cus kesini. melihatnya benar-benar pengalaman yang luar biasa karena saya yang pernah punya pengalaman hampir tenggelam rada sedikit was-was syukurnya guide sangat membantu walau sedikit dag dig dig kala saya di ajarin untuk  bercerai dengan pelampung alias modal kacamatan dan alat bentu bernafas saja di kedalaman 4 meter , disini guide memberi  arahan agar bisa mendapatkan moment pengambilan photo yang bagus di dalam air dan tidak terhalang dengan pelampung yang bikin kesulitan dan mode video dan photonya. sisi lain ada sebuah sepeda motr yang seakan sengaja di bumi museumkan di dalam kedalam 4 meter tersebut untuk photo, dengan tawaran photo disana akhirnya saya tahu kedalam asli setelah didorong agar bisa duduk di motor tersebut untuk berpose. telingan saya sakit karena perbedaan tekanan yang jauh, namun dari situ saya menyadari saya di kedalam yang cukup merinding untuk tidak mengunakan pelampung. Tiba-tiba ketika saya kembali naik kepermukaan setelah naik dibantui guide akhirnya saya menemukan kakak saya yang dari tadi ngopi di warkop sembari jaga tas, sedikit terkejut karena dia bilang gantian ternayta malah sudah disini juga, benar-benar diluar bayangan saya karena ia datang untuk ngomong "cincinmu masih adakan? tadi lupa di lepas, kalau jatuh berabe harga emas juga lagi naik"    

    #snorkling #iboeh #wisatabawahlaut #diving #wisataaceh #nolKM #visitaceh

Saturday, 13 September 2025

Kabur ke sabang dengan squad

September 13, 2025 23

Sebenarnya saya niat kesini cuma berdua dengan mei satu hari pulang pergi, namun berakhir satu regu dengan alumni kampus dulu. Bisa disebut diluar prediksi bisa mencocokkan waktu dengan squad kpi yang jam kosongnya sudah berbeda-beda sekarang, syukurnya ada tanggal cantik yang libur bertepatan hari jumat, jadi bisa libur 3 hari berlanjutan bahkan teman saya yang kerja diluar daerahpun bisa ikutan. Target saya ini terbilang cukup awal untuk persiapan jadi jadwalnya bisa pas. Terlihat Hoki sepertinya kali ini, akhrinya berkumpulan kami 5 yang ternyata menjadi 6 kala salah satu teman kami mengajak teman dekatnya juga ikut trip dadakan ini. 

wisata sumur tiga sabang

   H-1 sebelum berangkat saya sudah siaga karena yang paling jauh dari pelabuhan. Mengejar kapal jam 8 pagi membuat saya harus memprediksi sebaik mungkin karena tidak ingin ketinggalan kapal seperti 10 tahun yang lalu dan berakhir sendiri. lucunya setelah prediksi, hari H saya balapan dengan waktu sambil overthinking dimana harus sampai 7:30 ke lokasi. Pikiran saya berputar dengan kata itu itu saja "sudah telat belum" saya memacu kecepatan tanpa berani lagi melirik ke arah jam tangan, belum lagi ternyata pagi juga jalanan tumpah ruah dengan para mahasiswa dan siswa yang tak libur. Benar-benar bikin spot jantung namun Siapa sangka, Akhirnya saya tiba dengan mei dan akmal teman saya yang sudah menunggu dipintu masuk pelabuhan dan e toll baru yang dibeli (syukurnya tidak telat ) namun diluar prediksi karena terakhir saya kesini tidak pakai e toll alias cukup bayar parkir 2000 saja, akhirnya saya harus meronggoh kantong lagi untuk e toll yang di beli teman. kini pengeluaran diluar target, akhirnya target pulang pergi kepulau seberang 200 sudah gagal. syukurnya tiket berangkat sudah beli online jadi aman satu sisi. 

    Akhirnya kami berangkat dengan perangkat helm yang masih memahkotai kepala, memasuki kapal yang sangat berdesakan membuat saya dan mei jadi mageran membuka helm, Kami tidak bawa motor karena posisi kota ini yang cukup menanjak turun naik membuat ragu-ragu apakah motor jompo ini bisa naik dan tak mogok untuk diajak jelajah kota yang kaya penampakan laut tersebut.  Pilihan kami tepat. melihat manusia memenuhi kapal ini sudah cukup membuatkami pusing, entah bagiamana jikalau harus mengkhawatirkan kondisi motor lagi.

    Kamipun naik ke tingkat atas, orang berlalu lalang keluar masuk memenuhi tangga kecil penghubung lantai bawah dan atas, bau mesin mengintari lantai bawah yang bikin tempat sudah sesak dan semakin puyeng, naik ke lantai ataspun juga tak berbuah hoki, tidak ada tempat duduk bahkan untuk berdiri menepi tergangu untuk orang berlalu lalang tiba tiba akmal berkata "sudah kubilang ambil vip saja dari awal"  kata-kata itu terdengar sama saperti "kan" yang biasa familiar di ibu-ibu. hufh jadi kepikiran sampai kesana kami malah duluan kecapean karena berdiri 1 jam stengah. Kondisi berdesakan ini ternyata juga menarik perhatian salah satu petugas yang tiba-tiba berteriak, "yasudah masuklah klean ke VIP bikin macet saja orang lewat sini" bak durian runtuh kami yang girang langsung lari niat rebutan kursi kedalam sambil cekikikan berjalan tepat dibelakang petugas itu, banyak orang yang belum sadar ternyata membuat kami terlihat leluasa. kondisi girang membuat bapak itu mengombel lagi jangan ribut kenak saya nanti. sambil menganguk kami diam sembari meluncur mencari posisi kursi yang bakalan kami pinang. Namun sejujurnya ruang VIP diluar eskpetasi saya. penampakan ruangnya yang dipenuhi stella yang mengeliling ruangnya tersebut malah membuat saya troma duluan entah ide kreatif siapa yang memborong stellah untuk ruang vip vibenya lebih mirip naik angkutan kini duh. kursi-kursi yang cukup berjarak mungkin menjadi ciri khas untuk bisa meluruskan kaki alih-alih yang regular biasa kaki harus dilipat. jendela yang langsung menghadap laut mungkin salah satu keunggulan, namun saya masih tidak terima dengan stellanya yang berjumlah selusin serasa ini terlihat hukuman alih-alih bagian dari VIP. saya mencari posisi dengan jendela untuk mencari view yang lain. namun karena posisi di samping pintu jadi tak nyaman karena orang berlalu lalang keluar masuk. akhirnya tidak ada yang bernar-benar hoki atau saya kurang bersyukur saja kali ini. (memang gak tahu diri wanita satu ini)

Penampakan ruang VIP kapal aceh hebat

     Akhirnya kami tiba ke kota destinasi ungulan laut ini, sambutan hangat dengan penampakan pelabuhan terlihat berbeda sangat dengan era backpackeran saya dulu. orang terlihat makin bertambah, bangunan lebih besar. seketika kami langsung keluar mencari motor yang telah kami sewa sebelum sampai disini. Kami sempat berdoa semoga ketemu motor hoki yang masih ada bensin sisa pengemudi sebelumnya (ngarep). namun kartu as kami benar-benar telah habis. ya syukurnya kota in tidak terlalu besar untuk dikelilingin jadi isi bensin secukupnya karena sehari saja pulang pergi. 

Pelabahan sabang

    Ya akhirnya kami berangkat dengan plan beberapa tempat yang sudah kami list sebelumnya, gambaran pertama menuju ke tempat makan karna ternyata tidak ada yang sarapan kecuali saya, namun tempat pelarian yang menjadi list kami tidak buka yang berakhir membuat kami pindah ke tempat makan seberang, inipun makanan yang sudah tersedia sebatas nasi soto saja untuk porsi makan makan yang cukup berat. dekat dekat posisi spot makan kami ada penampakan view yang indah yang membuat kami akhirnya mendokumentasikan photo dimari. dan setelah itu lanjut berburu tempat yang masuk list lagi.  Adalah sumur tiga, tempat ini menjadi pelarian yang lumayan bikin otak atik gmaps karena ada kesamaan nama tempat, jalanan menunju kesinipun cukup lumayan dekat  namun karena sempat kebingungan kami sampai disini kala siang pas terik, kelebihannya alam terlihat mendukung untuk potret memotret warna bening dan biru lautnya benar-benar memikat mata, namun apes lagi saya tidak bawa kacamatan karena agak kesulitan melihat kala terik yang demikian. Hadeuh akhirnya kebanyakan photo saya dari belakang untuk mengindari photo  dengan mata ketutup. kasus ini jadi pr banget untuk saya.

    Lanjut setelah kesini kami kembali berburu list tempat yang berupa benteng jepang, atau anoi hitam. wisata kali ini bukan sekedar penampakan alam tapi belajar sejarah sekilas tentang keberadaan jepang di pulau sabang, mengunjungi tempat kali ini membuat kami olahraga sendi dengan menaiki anak tangga yang berjumlah puluhan penampanan tempat ini terlihat berbeda dari ekpetasi saya, ada dua ruang yang saya kira terowongan, batuan gunung rapi seakan terpahat menjadi ciri khas tempat ini. belum lagi penampakan peninggalahan meriam semi jadi yang kini menjadi salah satu alasan orang main kesini. viewnya pun tak kalah saing. sebuah pohon dengan rumput jepang menjadi wadah ngonten saya kali ini untuk take photo, ya kami menghabiskan waktu lama karena lokasi yang adem asri. Tiba-tiba cuaca mendung target kami masih ada namun akhirnya kami cari yang searah saja ke jalan ke kapal lagi karena stengah 4 kami harus sudah di kapal untuk berburu tempat. 

    Ya tujuan sebelum balik ialah makan sekali lagi, dengan  target tempat makan plus tempat yang kaya view cantik buat hemat waktu dan budget, kami akhirnya melabukan pilihan pada Aceh Heritage village, sebuah tempat yang mengadopsi konsep kafe plus penginapan dengan view alamnya yang mempesona, tempat ini terlihat cukup mewah untuk kami yang budget paspasan, pada saat kedatangan kami bahkan ada orang yang sedang prawed. bule duduk melokal disni, tempat parkir padat, penantaan aethetic tapi tidak mengensapingkan ciri khas aceh yang mana rumah adat versi panggung berdiri tegak menyambut kami, ya dari sini kami sudah bisa menebak jikalau tempat populer dan hits untuk diburu para turis. Akhirnya kami berkerumun untuk pantungan lagi agar bisa nyicip dan makan banyak opsi,  pizza, kentang, dan beragam snack yang memenuhi beranda kami sebenarnya sebatas alat bisa lihat tempat tersebut. spot dan pelayanannya cukup bagus  membuat  jadi cukup puas, walau rasa kentangnya sama ajasih dengan tempat tongkrongan warkop di banda aceh. untuk ulasan lengkap temapat bakal di kumpas di artikel lain nanti. Menu makanan di aceh heritage village

    Anyways perjalanan kali ini cukup menyenangkan terlepas cuma sehari dengan target mulanya 6 berakhir jadi 4 karena hujan dan waktu, bayangan saya tidak meleset jauh seklipun  target 200 berakhir jadi 300 untuk e toll dan kondisi lain. Syukurnya tempat yang kami datangi free dari tiket masuk bahkan tidak ada tukang parkir disini. benar-benar perjalanan yang seru sebelum sadar ternyata walau sampai disana (pelabuhan) jam yang sesuai target, kami tetap juga tidak keburu dapat kursi dan berakhir duduk tepat di samping kamar mandi disabilitasn dengan posisi lesehan seperti imigran gelap yang terlantung lantang di perahu. agak ngenes penampakan kami. mana ada teman yang ketemu kawan juga lagi. hadeuhh.

#traveling #sabang #aceh #bandaaceh #tourist 


  

 

Monday, 1 September 2025

Review movie Upstream (2024) Potret Perjuangan para driver go food yang jarang disorot

September 01, 2025 5

Review movie Upstream (2024) Potret Perjuangan para driver go food yang jarang disorot
Beberapa hari terakhir, media sosial dipenuhi kabar duka tentang seorang pengemudi ojek online yang meninggal dunia secara tragis. Kasus ini menyita perhatian jutaan pasang mata, terlebih karena korban posisi sedang mencari nafkah. Ia menjadi korban ketika tengah mengantarkan pesanan makanan dan secara tidak sengaja terlindas kendaraan taktis saat terjadi demonstrasi. Peristiwa ini mengingatkan saya pada film Upstream (2024). Meski film tersebut tidak berakhir dengan tragedi seperti yang dialami sang driver ojol, namun kisahnya terasa mewakili keresahan para pekerja jalanan yang setiap hari bergulat dengan kerasnya hidup dan beresiko setiap saat. Sebuah drama yang dalam keheningannya justru menyuarakan pertanyaan besar tentang kehidupan, perjuangan, dan kenyataan pahit yang kerap dialami para pengemudi ojol maupun driver layanan pesan-antar makanan. 

upstrem movie sinopsis
    Film ini berkisah tentang seorang programer bernama Gao Zhilei, yang tiba-tiba kehilangan pekerjaannya diusia paruh bayar. faktor usianya yang tidak lagi muda membuat ia akhirnya kesulitan mencari pekerjaan baru. Ditambah lagi, tabungan habis, istri dulunya dilarang bekerja dan juga dana kepakai habis untuk biaya rumah sakit orang tuanya. Kondisinya tiba-tiba berubah dratis membuatnya menjadi kesulitan. Akhirnya karena tidak ada opsi lain iapun melamar sebagai driver go food yang hanya satu-satunya pelarian dia untuk bertahan hidup karena tidak ada batasan umur. Namun ternyata menjadi driver go food juga cukup sulit alias diluar ekspetasi. Dia yang awalnya bekerja di ruang ber ac berakhir berjuang di jalanan. Disinilah ia mulai menghadapi dunia baru, ternyata jadi driver ojol buka pekerjaan remeh  yang sering dipikir orang sebatas antar makanan.  Ia harus siap bekerja hingga 12–14 jam sehari, ngejar target, bayaran kecil dan sering dipotong oleh sistem aplikasi, persaingan sengit antar-kurir sampa pt driver lain hingga risiko keselamatan di jalan (kecelakaan, kejar-kejaran waktu). sebagai orang baru ia benar-benar culture shock bersaing dengan para driver lain yang sudah hafal jalan tikus hingga para karakter costumer yang suka seenak hati memaki kalau telat semenit membuat dia cukup setres terkhusus ia juga harus mengantar makanan ke  kantor yang telah memecat dia sebelumnya. Hidupnya benar-benar terpuruk sempat merasa ingin menyerah.
        Namun bergabung dengan driver lain lah yang menyemangatinya yang ternyata punya beragam siklus kehidupan yang juga tak cukup baik darinya semisal ada ojol yang anaknya mengidap penyakit leukemia. disinilah ia mulai sadar posisi Saat hampir menyerah ia melihat kondisi para mitra lain ada yang lebih para. Gao akhirnya mencoba mencari cara untuk mempermudah pekerjaannya ia bahkan menemukan cara menggunakan keterampilan lamanya sebagai programmer dan membuat sistem/aplikasi sederhana untuk membantu kurir lain menavigasi rute lebih cepat dan efisien. Cukup menarik alur ceritanya dilaur ekspetasi saya. film ini memang terlihat ringan tapi sisi lain banyak porsi pengatahuan baru tentang dunia perojolan yang saya dapatkan melalui film ringan ini. 
       Film berdurasi 2 jam ini benar-benar berhasil membuka dimensi para tentang para driver go food kepada saya. Menjadi ojol nyatanya sangat lah melelahkan, ekspetasi saya sebagai orang yang sangat pasif berurusan dengan mereka akhirnya terjawab dalam film terbitan negeri tirai bambu tersebut. siapa sangka film dengan genre comedia ini ternyata bikin saya mewek karena faktanya alur dan konsep cerita dibuat cukup menarik dan dramatis, bukan sekedar sebagai pesan penyambung tapi juga kritik akan dunia kerja yang suka batasin umur. Pokoknya paket kompleks perjuangan dari nol lagi dan cocok ditonton dengan keluarga. wajib nonton.

Meninggalnya driver online kala demo agustus 2025

        Jujur saja kasus yang baru saja kejadian benar-benar membuat indonesia kembali menjadi layaknyn lautan api pasalnya banyak titik yang dibakar bahkan menjadi kerangkan kosong kini,  kejadian demo yang mulanya cukup aman berakhir bar-bar kala salah satu driver sedang bekerja mencari nafkah berakhir meninggal dengan tragis karena terlindas monster tempur dengan berat berton-ton milik para tni pada demo tanggal 28 agusuts 1015 di jakarta. padahal posisi Affa kurniawan yang masih berumur 21 tahun saat itu sedang mencari nafkah bukan dalam mode ikut demo, ia sedang melakukan penugasan pengantaran makanan di sekitar Bendungan Hilir namun malah terjebak dalam kericuhan demo di depan DPR.  Sungguh sangat disayangkan terkhusus lagi ia adalah tulang punggung keluarga. Alfatihan untuk korban.
    Namun yang mengejutkan lagi ini bukan satu-satunya driver yang tewas mengenaskan dalam demo tersebut, ada lagi korban driver yang meninggal setelah dituduh intel yang ternyata tidak terbukti. Driver ojol tersebut bernama Rusdamdiansyah alias Dandi (26, Makassar) Pada kasus dandi, kasusnya beliau meningal karena dikeroyok oleh warga yang salah duga dan mengira ia adalah intel yang sedang menyamar  pada demo 31 agustus 2025. Keduanya  memang sempat di bawa ke RSU tapi tetap tidak tertolong.  akhirnya mereka yang pergi mencari nafkah pulang tanpa nafas. ini cukup mendapat perhatian pasang mata, tak jarang juga banyak artis seleb numpang nama. Galangan dana untuk support keluarga yang ditinggalkan tumpah ruan dalam beragam wujud, bisa berupa, uang motor, bahkan tawaran kelaurganya di umrahkan pun tumpah ruah diterima kelaurga korban, namun tetap saja siapa tidak bisa mengantikan posisi nyawa yang telah tiada. Sungguh sangat disayangkan. membuat catatan didalam review ini sebagai pengingat akan korban yang meninggal kala mencari nafkah selain untuk review movie baru. terakhir  pada akhirnya korban adalah rakyat sedangkan penjabat sibuk wfh mencari cara baru mengatur ulang siasat. 

#Reviewmovie #movie #sinopsismovie #upstrem