Review Buku Gila Baca Ala Ulama - representasi betapa obsesinya para pendahulu terhadap ilmu

Kalian sedang fomo, atau merasa bingung dengan perubahan minat baca dan hobi menulis kalian, merasa jadi pemalas kecuali scroll tiktok dan facebook saja? Maka buku ini adalah solusi penyelamatnya.

1.   Review Cover awal,  Pertama saya ingin mereview sampul depannya yang cukup minimalis, namun yang bikin menarik adalah diksi pengambilan judulnya yaitu Gila baca ala ulama, dan sebagaimana kita tahu kata Gila konotasinya melekat pada hal negatif yang mana kalau kita ambil secara keilmuan pasti berarti akal sehatnya bermasalah atau sekiranya menunjuk dari Bahasa Inggris dengan kata crazy yang berasal dari sebuah Tindakan berlebihan, gila!! dia ngelawan mafia minyak seorang diri, gila dia makannya banyak banget sumpah! Sehingga menimbulkan ketertarikan selayaknya bad new is god news dalam dunia jurnalistik, point kedua kata gila di pasangkan dengan kata baca yang punya perspektif positif sehingga menjadi lebih menarik, sama seperti kata crazi rich, atau contoh lain yang bikin menarik adalah seperti kata larangan “ yang mana watak bangsa kita larangan adalah perintah maka jangan heran judul buku sejenis judul yang bikin penasaran cukup laku dipasaran karena diksiya. Beginilah adalah target audiens bangsa Indonesia seperti buku 13 wasiat terlarang, atau jangan mau gak nulis seumur hidup. Sehingga pengambilan judul buku ini sudah sangat pas menurut pendapat saya pribadi.     

2.   Bedah isi dari buku

   Poin pertama yang ingin saya katakan adalah buku ini merupakan buku terjemahan dengan judul asli --- yang mana jumlah berjumlah 178 halaman atau kita genapin 180 dengan cover dengan semuanya, jadi terbilang sedikit untuk para kutu buku dengan isinya yang merupakan kita singkat tentang para ulama dengan kelancaranya terhadap ilmu, jadi gak kan bosenin meskipun bukan novel atau komik, nah mari kita lanjut ke daftar isi.


Bab 1 – Motivasi kamu selalu menambah dan mendalami keilmuan.

Daftar isi bab 1 buku Gila baca Ala Ulama

    Bab 1 akan mempengaruhi isi kedepan jadi punya peran yang penting untuk memberi kesan ketertarikan kepada para pembaca dan benar penempatannya isinya sangat menarik untuk ditelusuri lebih jauh. pertama kalinya kita baca bab 1  isinya subhanallah ilmu banget, bahkan bisa diringkas menjadi salah satu bahan kultum sekiranya kalian punya tugas atau sebuah artikel baru. Dimana isi bab 1 membahas tentang pentingnya sebuah ilmu dalam islam, yaitu selayaknya posisi dan derajatnya yang sangat awal. Misal kita yang selama ini tahunya membaca adalah sebuah hobi nyatanya membaca adalah perintah lho,  pertama Ketika diturunkan Al quran yang mana surah al alaq ayat 1-5 : Bacalah, bacalah dengan nama tuhanmu yang menciptakanmu. perdana Allah gak nyuruh kita shalat atau puasa tapi pertama kalinya Ketika kita disuruh membaca karena dengan membaca kita bakal mengetahui sebuah ilmu baru, bahkan ilmu sendiri berarti mengetahui yang mana kata ulama, bahkan kata ilmu dan alim merujuk dari kata yang sama yaitu “mengetahui” bahkan Asmaul husna yang berasal dari kata alimul juga berarti Allah yang maha mengetahui

    Point keduanya juga mulai memberikan gambaran bagaiamana gigihnya orang2 terdahulu berburu ilmu selaykanya nabi musa meminta ilmu tambahan sampai dipertemukan dengan nabi khaidiri, atau para sahabat selayaknya Abu Hurairah yang sangat antusisa terhadap hadis sehingga disebuh sebagai manusia paling Bahagia dengan syafaat yang didapat  karena menjadi orang yang terlebih dahulu menanyakan hadis sebelum yang lain. Atau pada konteks yang berbeda dimana seorang ulama menguasai bidang keilmuan sampai 20 bidang, pahami bahasa ya…. Menguasai bukan sekedar mempelajari. Dan konon ilmu yang dipelajari bukan sebatas di keagamaan tapi berajabar ke ilmu pasti lainnya seperti matematika, Teknik kimia, sampai ilmu pengolahan besi. Random sumpah.    

Bab 2. Kecintaan para ulama pada buku.

Lebih spesifik lagi bab 2 menunjukan bagaimana para ulama tertarik terhadap buku dimana kasusnya membaca sampai 200.000 jilid buku. Studi kasus uniknya ialah ada yang sampai meminta anaknya membacakan sebuah buku dengan suara keras Ketika sedang dikamar mandi saking cintanya terhadap buku, konsepnya kan tidak boleh membaca buku di kamar mandi walau prakteknya hari ini rame baca koran, bahkan ada yang bawa handphone di kamar mandi ketika sedang buang hajat, tapi yang mana ini berbeda. itulah kenapa standar kita kebanting jauh, etikanya. Bukan sekedar berilmu saja tapi juga beretika.   

Bab 3. Membaca buku tebal dalam waktu singkat.

Pada bab ini mulai dikisahkan kumpulan cerita dari para ulama terdahulu yang begitu mudahnya menamatkan buku atau kitab dalam waktu yang sangat singkat bahkan cuma dalam tiga kali pertemuan seperti halnya yang dilakukan oleh Al khatib al-baghdadi beliau menamatkan shahih Bukhari hanya dalam waktu tiga kali pertemuan saja, saya sampai searching berapa tebal kitab shahih Bukhari ternyata sampai 5 jilid, dan saya menemukan versi paling ringkas yaitu berjumlah 635 halaman. 


Daftar isi bab 3 sampai bab 4 buku Gila baca Ala Ulama

Bab 4 membaca satu buku berulang ulang .

Ternyata kegilaan tidak berhenti disini, para alim ulama terdahulu nyatanya bisa menamatkan ratusan kali buku atau kitab yang sama, sehingga tidaK heran mereka bisa hafal diluar kepala isi dari kitab kitab terdahulu, seperti "Membaca shahih bukhari sampai 700 kali, Membaca al mudhawanna 1000 x" Setelah melihat bab sebelumnya yang bisa menamatkan kitab shahih Bukhari hanya dalam 3 kali pertemuan. saya tidak terkejut lagi.


Bab 5 mengajarkan satu buku berulang kali

Para ulama terdahulu memang dikenal menguasai banyak ilmu pengetahuan, bahkan bisa sampai 7 bidang untuk seorang, terlepas dari kitab agama, mereka bisa menguasai ilmu astronomi, filsafat, geografi sampai kimia dalam waktu bersamaan tapi salutnya begitu banyak mereka menguasai bidang mereka masih bisa mengulang untuk mengajarkan satu buku yang sama berulang kali seperti   "Mengajarkan al mudawannnah 1000 kali."

Bab 6 ketekunan para ulama dalam menyalin buku.

Daftar isi bab 5 sampai 6 buku Gila baca Ala Ulama

Ini lebih luar biasa lagi di mana kokohnya semangat para alim ulama dalam menuntut ilmu membuat saya kembali takjub semisal salah satu contohnya yaitu "menyalin buku Semalam 70 halaman. Konteks di sini adalah menyalin buku, bukan membaca buku. kita bisa membaca buku dalam waktu 3 atau 4 jam untuk 70 halaman tapi bagaimana dengan menyalin buku 70 halaman setara hampir dengan satu novel.  Konteks di sini adalah menyalin buku, bukan membaca buku. kita bisa membaca buku dalam waktu 3 atau 4 jam untuk 70 halaman tapi bagaimana dengan menyalin buku 70 halaman setara hampir dengan satu novel


Bab 7 hal yang perlu diperhatikan

Bab 7 sendiri berisi tentang beragam nasehat lebih sederhananya seperti apa yang perlu diperhatikan apa yang harus dialami saran untuk mednyimbangkan antara membaca buku dan belajar kepada seorang guru, dan beragam metode-metode lainnya yang perlu dilakukan untuk menjadi bijak dalam berburu ilmu



Penulis Ali bin Muhammad Al Imran .   Judul asli Al – Musyawwiq Ila Al qiraah wa thalab Al ilm.

#book #booklovers #pecinta buku #review buku #gilabacaalaulama #ulama #bookstagram #rekemendasibuku #perpustakaan #kitab 


2 comments:

  1. Dan makin kesini Orang2 makin ga suka baca, LBH memilih percaya hoax di WA, kalo baca pun cuma judulnya doang, trus langsung sebar kemana2 😔. Miriiis.

    Makanya aku ga mau anakku kayak gitu mba. Dari sedini mungkin mereka aku biasain baca, supaya terbiasa dan ga cuma percaya judul . Kebiasaan kayak gini harus dilatih sih. Ga bisa mendadak dalam semalam jadi tergila2 membaca 😅

    Hebaaat utk ulama zaman dulu, yg bisa membaca sebanyak itu ❤️❤️❤️

    ReplyDelete
  2. Selain itu, para ulama selain membaca kitab, yang membuat mereka makin terhormat adalah mengajarkan. Semakin banyak membaca, mereka semakin merunduk. Tidak sombong dengan ilmu yang dimilikinya, dan selalu haus akan ilmu. Saya jadi penasaran dengan buku gila baca ala ulama ini, Kak.

    ReplyDelete