Hikmah sebuah penyakit dalam pandangan Islam

     
Sering kali kita mengeluh ketika sedang dilanda sebuah ujian (baca Sakit ) padahal Allah mempunyai maksut yang indah dari setiap scenario yang telah dicipkannya . Islam mempunyai pandangan yang khas dalam permasalahan ini , yang mungkin kurang kepo untuk kita cari tau , ya katakanlah begitu , oleh karena itu saya ingin berbagi ilmu yang membahas tentang pandangan islam dari sebuah penyakit yang kebetulan bahan muhadharah saya waktu SMA dulu yang saya Ambil referensinya dari buku Allah sang thabib , hal ini supaya kita tau bagaimana indahnya islam memandang makna sebuah penyakit 

Sakit sebagai ujian dari Allah 
Allah berfirman “… kami menuji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada kamilah kalian dikembalikan. {Al Anbiyaa 21;35}

masih ingat kisah nabi ayub , beliau mulanya adalah seorang yang begitu makmur tapi tidak pernah lupa dengan Allah hal itu menjadi pembicaraan para malaikat hingga sampai berita tersebut kepada iblis, iblis yang merasa terusik dan iri dan meminta Izin untuk merayunya dengan niat membuktikan kepada Allah semua Amalan yang diLakukan Oleh nabi Ayub tidak lebih karena Allah menglimpahkan segala rezeki dan kemudahan kepada beliau , Akhirnya iblis pun mendapat izin untuk melakukannya dan mencoba melemahkan imannya nabi ayub mulai dari membuat nabi ayub miskin, karena ternaknya yang tiba-tiba mati semua berlanjut dengan meninggalnya anak-anak beliau semua hingga puncaknya ketika penyakit kulit yang menimpa beliau , konon katanya penyakit kulit yan menimpa beliau sanat menjijikan yaitu seluruh tubuh nabi ayub kecuali wajah korengan mengeluarkan nanah yang berbau busuk , padahal sebelum beliau adalah laki laki yang tampan dan sehat , tapi hebatnya beliau tidak mengeluh karena beliau sadar mengeluh sangat berpotensi melemahkan semangat kita untuk sembuh . dan akhrinya taraaaa…. Beliau sembuh sedia kala dan mendapatkan semua seperti semula apa yang telah dicabut Allah ketika dalam proses pengujian nabi ayub. 

orang yang mendapatkan ujian dari Allah dengan penyakit kemudian mereka tabah dan sabar seraya melakukan berbagai upaya penyembuhan maka akan diangkat derajatnya oleh Allah , mereka yakin cobaan atau ujian pasti ada batasnya tapi kebanyakan orang sekarang bukan tidak kuat tapi tidak sabar dan putus asa dalam menerima dan menyikapi penderitaan, tidak sedikit orang yang didera dengan penderitaan dan tak putus asa atau tegar menghadapinya akhirnya keluar sebagai pemenang , dan banyak pula orang yang yang sehat padahal sebelumnya telah divonis “meninggal” beberapa bulan lagi . hal itu karena mereka semua mengembalikn semua kepada Allah yang maha mengetahui . mereka inilah yang mendapatkan kehormataan dan derajaat yang tinggi disisi Allah, karena mereka yakin Allah sedang menguji kesabara mereka dengan sebuah penyakit



Sakit sebagai teguran Allah 



ketika sedang sehat , terkadang kita berbuat semaunya tampa memperhitungkan waktu istirahat, kita bekerja tak kenal lelah mengejar target , kepala berkerja hampir 24 jam kurang 5 jam , tangan dan kaki bergerak seakan sebuah robot yang tidak perlu waktu istirahat, padahal nabi pernah berkata bahwa tubuh kita punya hak atas diri kita. Jadi biarlah dia sejenak menenangkan diri , tampa bekerja full time sehingga kita tidak berlaku dzalim terhadap diri sendiri,. Kita akan sadar betapa pentingnya nilai sebuah kesehatan ketika kita berada pada posisi tersebut , jadi jangalah berlaku seperti layaknya pemburu penyakit . 

dan seandainya kita mengalami keadaan tersebut /sakit , hal pertama yang kita lakukan adalah bersyukur , bisa jadi Allah menegur kita karena lupa akan kesehatan diri sendiri, sehingga membuat kita ingat bahwa tubuh punya hak untuk istirahat , ada hak-hak tubuh kita yang harus kita tunaikan sebagaimana mestinya jadi jangan sampai bertindak berlebihan karena sesungguhnya tuhanmu tidak suka yang berlbihan 



Sakit sebagai Hukuman Allah 



Salah satu nama Allah ialah Adh-dhaar yang berarti maha pemberi penderitaan, hmm apakah artinya Allah kejam ? jawabnya “iya” bagi mereka yang berpikiran sempit . unutk menjeleskan permasalahan ini saya akan memberikan sebuat umpama , sebuah Negara membuat UUD untuk warganya , segenap aparatur Negara difungsikan sebagai pelaksana/ pengawasnya ., nah jikalau seorang warga ada yang berlaku melanggar , maka aparat berhak memberikannya sanksi, hukuman tersebut diberikan bukanlah bentuk kekejaman dari Negara tersebut tapi demi kebaikan agar sepelaku ada efek jera , missal contoh lainnya kalo seorang mencuri tangannya dipotong ,, jahat kah kita ..? kita hanya akan memperlakukan jika mereka melakukan kalo mereka gk melakukan yowess gak ada yang dipotong tangan jadi kenapa harus takut kan ? Alasan melanggar Ham, kenapa bisa melanggar Ham ,. Ham tidak akan dilanggar kalo mereka tidak melanggar peraturan Apalagi yang bunuh menurut saya nyawa manusia sudah seharga nyawa yang dengan begitu mudah dihilangkan bahkan cara pembunuhan semakin bervariasi sekarang . mungkin itulah alasan dahulu kehidupan sangat madani jika dibandingkan sekarang . tapi bukan itu yang menjadi ulasan saya , Cuma hanya ingin membuat gambaran dari uraian ini. 

seorang hamba yang melampaui batas dalam berbuat kerusakan pada tubuhnya misal menggunakan narkoba kelas kakap lagi, maka wajarlah Allah menghukum , orang tubuh aja kita pinjaman dari tuhan berani kali bertidak seakan kita yang mencipakanya , tentu saja Allah marah ketika kalian berlaku demikian , tubuh ini hanya pinjaman hak guna dan pakai tak lebih , jadi kita wajib merawatnya dan jika kita memperlakukanya semena-mena jangan heran Allah akan menghukum kita dengan penyakit agar kita sadar dan kembali merawat tubuh kita .



Sakit sebagai penghapus dosa 



nabi pernah berkata tidak ada seorang muslim yang ditimpa gangguan semacam tertusuk duri atau yang lebih berat dari nya , melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta gugurnya dosa-dosanya , sebagaimna pohon menggugurkan daunnya .


Jadi ketika seorang menderita suatu penyakit, sesunggunya dia dihibur oleh kabar gembira bahwa penyakit yang dideritanya adalah kafarat atas dosa-dosa yang telah dilakukannya,

bila seorang muslim tertusuk duri , bisa jadi karena kaki muslim itu sering dilangkahkan ketempat yang diharamkan oleh Allah . atau kakinya pernah melakukan perbuatanya yang tidak terpuji, misal menendang seekor kucing , bila Allah ingin menghapus dosanya , maka Allah akan “mengganggunya” dengan tusukan duri dikakinya . dengan begitu dia akan segera menyadari perbuatannya da kembali kejalan yang benar..



Sakit sebagai menaikan derajat 



barang siapa yang dikehendaki Allah kebaikannya maka ia akan diberi cobaan oleh Allah (HR.bukhari dan muslim)

jadi bila kita menderita suatu penyakit , selain berusaha menyembuhkannya , kita wajib berbaik sangka kepada Allah .mudah-mudahann dengan penyakit itu Allah berkenan memberikan kebaikan kepada Kita , dan memuliakan kita , dalam sebuah hadis qudsi Allah memberi “intruksi” kepada para malaikat pencatat amal kebaikan “bila aku menguji salah seorang hamba ku yang beriman , lalu dia memuji ku atas ujian itu , maka berilah dia pahala sebagaimana pahala yang biasa kalian berikan kepadanya (ketika dikerjakan ketika dia sehat)(HR.Ahmad dan Tharbani)

Sakit sebagai bentuk kasih sayang 

Ar rahim yang berarti maha penyayang , dalam konteks ini Allah mempunyai cara sendiri untuk menunjukan kasih sayangnya kepada kita sebagai Hamba, yaitu ketika kita sedang menderita sebuah penyakit dan tak berdaya maka kita akan “sangat” mengingat Allah ,Hal ini dikarenakan ketika sakitlah kita bisa merenungi segala hal secara nyata. Melihat kita yang terlalu sibuk Allah menjadi cemburu . kapan terakhir kita merintih dalam doa , kapan terahir kita menyibukan diri untuk “berdialog” dengan Allah . Allah rindu dengan kita hal itu sama sepertinya kita manusia kita sayang maka kita rindu pada seseorang, mengapa dia tidak pernah menyapaku lagi...? 



tapi lucunya seperti kata Ali ketika sakit kita mengingat Allah giliran sembuh kembali mengingat harta -_- itulah hakikat nya manusia sebaik apapun Allah menyayangi kita selalu saja ada sikap nyebelin dari kita . saya jadi teringat ketika kecil sering nyebelin sama orang tua tapi tetap saja disayang :D ya nama nya juga anak -_-


“sesungguhnya bila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan cobaan kepada kaum tersebut”(HR.Bukhari)

No comments:

Post a Comment