Siapa sangka nyatanya Aceh punya banyak koleksi objek yang sudah tak berfungsi dan berhasil disulap menjadi tempat wisata dengan asal dari banyak sudut. Peristiwa Tsunami Aceh 2004 yang telah menewaskan lebih dari 167.000 jiwa ribu orang dengan mayoritas dari aceh ternyata bukan sekedar menyisakan cerita pilu tapi menyisahkan roma abu-abu yang mengenang selalu. Saat ini kita bahkan bisa temukan tempat wisata yang berasal dari bangkai sisa tsunami, baik rumah yang disulap jadi café dengan menyisakan ruang cerita 2004 dulu. Maupun kapal dan perahu yang menjadi saksi penguasa lautan dulu. Berikut ini adalah 3 tempat wisata yang berasal dari bangkai tsunami aceh 2004 dulu.

Pada saat Tsunami, ketinggian
air mencapai 15 m dengan kecepatan diatas 150 km/jam info lain
menyebutkan sekitar 200 km/jam. Hal ini membuktikan bagaimana dahsyatnya
gelombang tsunami kala itu berhasil menggerakan sebuah kapal besar dengan
ukuran 2006 ton, panjang 63 m dan luas 1200 m. Sekiranya kalian pernah
nonton film The day after tomorrow kalian pasti bisa membayangkannya sendiri. Kapal
ini nyatanya berhasil berpindah tempat sejauh 5 km ke daerah pemukiman
masyarakat, yaitu disebuah Desa Punge Blang Cut Banda Aceh tepat diatas perumahan
warga. Tidak heran jikalau beberapa negara tetangga layaknya Srilangka,
Thailand, India, dll juga "penyok". Saat ini
posisi kapal pltu tersebut telah berubah menjadi salah satu tempat wisata yang juga
menjadi salah satu sarana mitigasi bencana. Di dalamnya bisa di masuki dengan
beragam sumber informasi akurat yang menjelaskan banyak pengetahuan perihal tsunami semisal layaknya bagaiamana ternyata orang yang lebih terdahulu sebelum tsunami 2004 sudah mengenali tanda-tanda tsunami. Ada 11 awak hingga beberapa warga yang berada di dalam kapal pada saat kejadian tsunami
dulu, namun pada akhirnya hanya seorang yang selamat. Oya Konon katanya dibawah kapal
ini masih menyisahkan banyak mayat juga.
 |
|
Desa Lampulo menjadi salah
satu lokasi situs bersejarah yang paling parah juga di terjang tsunami. Tempat
ini bahkan menjadi salah satu objek wisata yang wajib dikunjungin oleh turis,
baik dari dalam kota hingga luar daerah dengan jarak yang cukup dekat yaitu sekitar
10 menit dari pusat kota Banda Aceh, dengan kondisinya juga mudah diakses dengan
kendaraan. Sebuah perahu nelayan yang terseret sejauh 1 km dan berakhir menetap di
atas rumah masyarakat membuat tempat ini cukup terkanl. Tempat ini kini telah menjadi salah satu daya tarik turis
untuk melihat amukan kemarahan laut. selain untuk bermuhasabah. Menariknya lagi
perahu tersebut ternyata berhasil menyelamatkan 59 orang yang berada di
dalamnya, tidak lupa nama para para korban yang syahid juga tertera dirumah sampingnya yang telah disulap juga sebagai saksi bisu kelabu tsunami aceh 2004. Para saksi mata hingga buku cerita dari para korban yang selamat juga
di jual di lokasi jikalau kalian tertarik membacanya. Baca juga Mengenang Tsunami Aceh 2004  |
Kapal di atas rumah yang menyelamatkan 59 orang |
Tempat wisata satu ini adalah yang paling asing ditelinga orang bahkan untuk orang aceh sendiri termasuk saya pribadi. Kubah masjid dengan berat 80 ton tersebut ini menjadi salah satu saksi bisu dari tsunami aceh 2004, Kawasan ini dulunya adalah daerah padat penduduk yang kini telah ratakan oleh Tsunami aceh, namun saat ini tempat tersebut telah berhasil di sulap menjadi masjid dengan kubah tersebut yang masih berada di dalam kawasannya yang terhitung agak masuk ke dalam lokasinya. Kubah yang berada di Desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar berlokasi dengan 10 km dari kota Banda Aceh. Percaya atau tidak kubah ini berhasil selamat dengan cara berpindah lokasi sejauh kurang lebih 2,5 km. Tempat tersebut kini telah menjadi salah satu tempat wisata selain fungsi sebagai masjid yang dikelola oleh warga lokal dengan papan informasi pelengkap tertera disana. Adapun nama masjid tersebut ialah Masjid Jamik Al Tsunami dan kini Sering di kunjungin untuk refleksi, hingga belajar sejarah dalam mengenang tragedi 21 tahun yang lalu.
Sebenarnya banyak tempat lain yang juga menjadi saksi dari mahadahsyatnya tsunami aceh 2004, seperti Masjid Baiturrahim yang lhoknga, Masjid Ulee ulee lheu, hingga Masjid raya Baiturahman di Banda Aceh. Namun dari sekian banyak yang tidak mati dari fungsi utama dan berubah menjadi monumen atau museum secara khusus ialah 3 tempat tersebut. Sekalipun kubah masjid tersebut telah berada di masjid namun kini posisinya telah beralih dari fungsi utamanya yaitu atap masjid ke sebuah menumen refleksi dari tsunami Aceh 2004. Jadi yang mana yang paling menarik minat untuk kalian kunjungin
#wisataaceh #objekwisatasisatsunami #kapalapung #kupahmasjid #masdjiddiatasrumah #rekomendasiwisatareligi
S
Masih kebayang video2 saat kejadian tsunami terus kapal sebesar itu terlihat hanyut ke daratan. Semoga Aceh telah bangkit kembali ya
ReplyDeleteAamiin...
Delete